Jumat, 14 September 2012

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM I Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum I Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum I Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum




            Pengertian Prinsip Pengembangan Kurikulum

Secara gramatikal, prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian. Dari pengertian ini tersirat makna bahwa kata prinsip menunjukan pada suatu hal yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan, serta sesuatu yang biasanya selaluada atau terjadi pada situasi dan kondisi yang serupa. Pengertian dan makna prinsip ini menunjukan bahwa prinsip itu memiliki fungsi yang sangat penting dalam kaitannya dengan keberadaan sesuatu. Melalui pemahaman suatu prinsip, orang bisa menjadikan sesuatu itu lebih efektif dan efisien.

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum menunjukan pada suatu pengertian tentang berbagai hal yang harus dijadikan patokan dalam menentukan barbagai hal yang terkait dengan pengembangan kurikulum, terutama dalam fase perencanaan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut menggambarkan ciri dari hakikat kurikulum itu sendiri.

Esensi dari pengembangan kurikulum adalah proses identifikasi, analisis, sintesis, evaluasi, pengambilan keputusan, dan kreasi elemen-elemen kurikulum. Jika proses pengembangan kurikulum ingin berjalan secara efektif dan efisien, maka para pengembang kurikulum harus memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, baik yang bersifat umum maupun khusus. Disamping itu, para pengembang kurikulum akan bisa bekerja ssecara mantap, terarah dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Produk dari aktivitas pengembangan kurikulum tersebut diharapkan akan sesuai dengan harapan masyarakat yang bersifat dinamis dan zaman yang akan selalu berubah. Selain dari pada itu, adanya berbagai prinsip pengembangan kurikulum merupakan suatu area atau suatu lapangan studi tersendiri.

            Macam-macam Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum

Sumber prinsip menunjukan dari mana asal muasal lahirnya suatu prinsip. Dari berbagai literatur tentang kurikulum dapat dikemukakan setidaknya ada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu :

1.      Data Empiris (empirical data)
2.      Data Eksperimen (experiment data)
3.      Cerita/ legenda yang hidup di masyarakat (folklore of curricuculum)
4.      Akal sehat (common sense)
(Oliva, 1992 : 28)

Data empiris merujuk pada pengalaman yang terdokumentasi dan terbukti efektif, data eksperimen menunjuk pada temuan-temuan hasil penelitian. Data hasil temuan penelitian merupakan data yang dipandang valid dan reliabel, sehingga tingkat kebenarannya lebih meyakinkan untuk dijadikan prinsip dalam pengembangan kurikulum.

Namun demikian, dalam fakta kehidupan, data hasil penelitian (hard data) itu sifatnya sangat terbatas. Disamping itu, banyak data-data lainnya yang diperoleh dari bukan hasil penelitian juga terbukti efektif untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan yang kompleks, di antaranya adat kebiasaan yang hidup di masyarakat (folklore of curriculum). Ada juga data hasil pertimbangan pemikiran umum atau akal sehat (common sense). Bahkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat digunakan setelah melalui proses pertimbangan dan penilaian akal sehat terlebih dahulu.

Dengan demikian, pada prinsipnya kesemua jenis data di atas dapat digunakan atau dimanfaatkan bagi kegiatan pengembangan kurikulum sebagai sumber prinsip yang akan dijadikan pegangan.

          Tipe-tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pada dasarnya, tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum merupakan tingkat ketepatan (validity) dan ketepatan (reliability) prinsip yang digunakan. Hal ini ada kaitannya dengan sumber-sumber dari prinsip pengembangan kurikulum itu sendiri. Ada data, fakta, konsep, dan prinsip yang tingkat kepercayaannya tidak diragukan lagi karena sudah dibuktikan secara empiris melalui suatu penelitian yang berulang-ulang. Ada pula data yang sudah terbukti secara empiris, tetapi masih terbatas dalam kasus-kasus tertentu sehingga belum bisa digeneralisasikan. Bahkan ada pula data yang belum dibuktikan dalam suatu penelitian, tetapi sudah terbukti dalam kehidupan, dan menurut pertimbangan akal sehat dipandang logis, baik, dan berguna.

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum bisa diklasifikasikan menjadi tiga tipe prinsip, yaitu :
1.      Anggapan kebenaran utuh atau menyeluruh (whole truth) adalah fakta, konsep dan prinsip yang diperoleh serta telah diuji dalam penelitian yang ketat dan berulang, sehingga bisa dibuat generalisasi dan bisa diberlakukan ditempat yang berbeda. Tipe prinsip kategori ini tidak akan mendapat tantangan atau kritik karena sudah diyakini oleh orang-orang yang terlibat dalam pengembangan kurikulum

2.      Anggapan kebenaran parsial (partial truth) adalah suatu fakta, konsep dan prinsip yang sudah terbukti efektif dalam banyak kasus, tetapi sifatnya masih belum bisa digeneralisasikan. Mengingat anggapan tersebut dianggap baik dan bermanfaat, maka tipe prinsip ini bisa digunakan. Namun demikian, dalam penggunaannya biasanya masih mengundang pro dan kontra.

3.      Anggapan kebenaran yang masih memerlukan pembuktian (hypothesis) adalah prinsip kerja yang sifatnya tentatif. Prinsip ini muncul dari hasil deliberasi, judgement dan pemikiran akal sehat. 

DAFTAR PUSTAKA

Kurniasih dan Syaripudin, Tatang. (2007). Landasan Filosofis Pendidikan dan Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator MKPD Landasan Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Mudyahardo, Redja. (2001). Landasan-landaan Filosofis Pendidikan. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
Nasution, S. (1993), Pengembangan Kurikulum. Bandung: Citra Aditya Bakti

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...