A.
Pengertian
Penanggung Jawab Pendidikan
Tanggung
jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.Dalam
kebudayaan kita, umumnya "tanggung
jawab" diartikan sebagai keharusan untuk "menanggung" dan "menjawab"
.Jadi, penanggung jawab pendidikan adalah suatu keharusan untuk menanggung
akibat yang ditimbulkan oleh perilaku seseorang dalam rangka menjawab suatu
persoalan.[1]
B.
Individu/Lembaga
yang Bertanggung Jawab atas Pendidikan
Tanggung jawab kependidikan merupakan
suatu tugas wajib yang harus dilaksanakan, karena tugas ini satu dari beberapa
instrumen masyarakat dan bangsa dalam upaya pengembangan manusia sebagai
khalifah di bumi. Tanggung jawab ini dapat dilaksanakan secara individu dan
kolektif. Secara individu dilaksanakan oleh orangtua dan kolektif kerja sama
seluruh anggota keluarga,masyarakat dan pemerintah.
Menurut
Al-qabisy, pemerintah dan orangtua bertanggung jawab terhadap pendidikan anak,
baik berupa bimbingan, pengajaran secara menyeluruh. Konsep tanggung jawab
pendidikan yang dikemukakan al-Qabisy ini berimplikasi secara tidak langsung
dalam melahirkan jenis-jenis lembaga pendidikan sesuai dengan penanggung
jawabnya. Jika penanggung jawabnya orangtua maka jenis lembaga pendidikan
keluarga. Jika penanggung jawabnya adalah pemerintah maka jenis lembaga
pendidikan yang dilahirkan ini ada beberapa macam, seperti sekolah lembaga
pemasyarakatan. Jika penanggung jawabnya adalah masyarakat, lembaga pendidikan
yang dimunculkan seperti panti asuhan, panti jompo dan sebagainya.
a. Lembaga
Pendidikan In-Formal (Keluarga)
b. Lembaga
Pendidikan Formal (Sekolah/ Madrasah)
c. Lembaga
Pendidikan Non-Formal (masyarakat)[2]
Menurut
Abu Ammar al-Ghoyami dan Abu Hafshoh al-Buthoni, bahwa setidak-tidaknya ada
tiga kelompok yang bertanggung jawab dalam tarbiyah yaitu kedua orang tua, guru
dan masyarakat. Orang tua sebagai asal mula seorang anak dan tempat
berlindungnya setiap saat, guru sebagai tempat mengambil ilmu, dan masyarakat
sebagai tempat bergaul. Jikalau ketiga kelompok ini masing-masing menunaikan
tugasnya dengan baik, maka sungguh akan di dapatkan kebahagiaan bagi masyarakat
Islam dunia dan akhirat. Di antara tiga kelompok tersebut, tidak diragukan lagi
bahwa yang paling bertanggung jawab dalam hal tarbiyah adalah orang tua (bapak
ibu).
C.
Peran
dan Tanggung Jawab Orang Tua Sebagai Pendidik
Yang
disebut dengan keluarga /orangtua adalah orang-orang yang secara terus menerus
atau sering tinggal bersama si anak, terutama ayah dan ibu. Ayah dan ibu
disebabkan mempunyai tanggung jawab menjaga dan memelihara si anak dan yang
menyebabkan si anak terlahir ke dunia, mempunyai peranan yang sangat penting
dan kewajiban yang lebih besar bagi pendidikan si anak. Oleh karena itu,
mendidik dan mengajar anak merupakan salah satu kewajiban yang sangat penting
dan berat yang diletakkan di atas pundak kedua orangtua. Islam menganggap
pendidikan sebagai salah satu hak anak, yang jika kedua orangtua melalaikannya
berarti mereka telah menzalimi anaknya dan kelak pada hari kiamat mereka
dimintai pertanggungjawabannya.
Rasulullah saw telah bersabda, "Allah menamakan mereka orang-orang yang berbuat baik (abrâr)
dikarenakan mereka berbuat baik kepada kedua orangtua dan anak-anak mereka.
Sebagaimana ayah ibumu mempunyai hak atas kamu maka anak-anakmu pun mempunyai
hak atas kamu."
Dalam
hadis lain Rasulullah saw bersabda, "Bantulah
anak-anakmu pada kebaikan, karena setiap orang dapat mengeluarkan sikap durhaka
dari anak-anaknya." Rasulullah saw
bersabda, "Semua kamu adalah
pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya atas orang
yang dipimpinnya. Seorang penguasa adalah pemimpin dan penanggung jawab
rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin dan penanggung jawab keluarganya.
Dan seorang wanita adalah pemimpin dan penanggung jawab rumah dan anak-anak
suaminya."
Imam
Ja`far Shadiq as berkata, "Ada tiga hak yang dimiliki anak atas ayahnya:
Memilihkan ibu yang baik, memberi nama yang baik, dan bersungguh-sungguh dalam
mendidiknya."
Pada
umumnya banyak keluarga berharap dapat mengajarkan tanggung jawab dengan
memberikan tugas-tugas kecil kepada anak dalam kehidupan sehari-hari. Dan
sebagai orangtua tentunya kita pun berkeinginan untuk menanamkan rasa tanggung
jawab pada anak. Tanggung jawab orangtua terhadap keluarga ini menyangkut nama
baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan,
pendidikan, dan kehidupan. Upaya pertama yang penting untuk dilakukan guna
melahirkan generasi muda yang positif yaitu berawal dari keluarga. Dengan kata
lain, orangtualah yang memiliki peranan penting memberikan binaan yang baik
kepada anak-anaknya. Ada beberapa tips yang harus digarisbawahi para orangtua
dan selanjutnya untuk ditindaklanjuti. Antara lain:
a. Bagaimana
cara beribadah kepada Allah,
b. Bagaimana
cara mengasuh dan mendidik anak,
c. Bagaimana
hidup bersama dalam keluarga, bermasyarakat, dan bangsa.
Semua
hal tersebut di atas, bisa dilakukan oleh guru terkecil dalam keluarga, yaitu
ayah dan ibu atau orangtua di rumah. Sebab ayah dan ibu merupakan guru yang
bertanggung jawab atas keluarganya. Orangtua merupakan orang yang pertama kali
memberikan pendidikan dasar tentang agama, sopan santun, budi pekerti,
estetika, kasih sayang, rasa aman, mematuhi peraturan baik agama maupun negara
dan dalam masyarakat sekitar, juga yang tidak kalah pentingnya, orangtua
senantiasa memberikan pendidikan tentang kebiasaan-kebiasaan yang baik dan
benar. Maka perlu sekali fungsionalitas keluarga, orangtua pembentuk karakter
anak, dan orangtua sebagai pendidik pertama dan utama.Ada empat prinsip peranan
keluarga menurut Stephen R. Covey, yaitu:
a. Modelling,
orangtua merupakan model atau panutan anak-anaknya. Orangtua memengaruhi secara
kuat sekali dalam hal keteladanan bagi sang anak.Baik hal positif ataupun
negatif, orangtualah yang pertama dan terdepan yang dijadikan teladan oleh
anak. Orangtua menjadi pola pembentukan "Way of Life" atau gaya hidup anak. Cara berpikir dan perbuatan
anak dibentuk oleh cara berpikir dan berbuat orangtuanya. Dengan cara seperti
inilah orangtua mewarisi perbuatan dan pola pikir buat anaknya.
b. Mentoring,
artinya kemampuan untuk menjalin atau membangun hubungan, menanamkan kasih
sayang kepada orang lain, atau pemberian perlindungan kepada orang lain secara
mendalam, jujur dan tanpa syarat.
c. Organizing,
keluarga juga merupakan analogi dari perusahaan kecil yang memerlukan kerjasama
tim, dalam menyelesaikan permasalahan, tugas, atau memenuhi kebutuhan keluarga.
d. Teaching,
ini yang sesuai dengan judul artikel kali ini, orangtua sebagai guru di
lingkungan keluarga. Orangtua mengajarkan kepada anak-anaknya tentang
hukum-hukum atau prinsip dasar kehidupan. Di sinilah orangtua diuji
kompetensinya untuk menciptakan kemampuan sadar pada diri anak, yaitu anak
sangat menyadari apa yang dikerjakannya dan memahami alasan mengapa mengerjakan
hal itu. Di sinilah anak akan merasa enjoy dengan pekerjaannya tanpa sedikitpun
ada rasa terpaksa karena orangtuanya.
Selain
keempat hal di atas, keluarga pun memiliki fungsi dasar bagi anggotanya yang
terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
a. Fungsi
sosial, keluarga mampu memberikan prestise dan status kepada anggota-anggotanya
b. Fungsi
edukatif, keluarga memberikan pendidikan kepada anak-anak dan juga usia remaja
c. Fungsi
protektif, keluarga senantiasa melindungi anggotanya dari ancaman fisik,
ekonomi, dan psikososial
d. Fungsi
religius, keluarga memberikan pengalaman spiritual (keagamaan) bagi anggotanya
e. Fungsi
afektif, keluarga memberikan kasih sayang dan melahirkan keturunan
f. Fungsi
ekonomis, keluarga merupakan satuan sosial yang mandiri, dimana anggotanya
mengonsumsi barang-barang yang diproduksinya dan tidak konsumtif.
Ada
yang dilupakan masyarakat tentang kontribusi keluarga dalam membangun tatanan
sosial. Sebab semua perilaku sosial berawal dari keluarga. Di sinilah keluarga
akan terukur sejauh mana peran para orangtua menjalankan fungsinya dalam
mendidik anak-anak secara matang dan efektif, Modal dasar inilah yang
diperlukan dalam bermasyarakat. Bila mendidik kebaikan maka terjun dalam
masyarakat akan baik. Sebaliknya bila mendidik kejelekan maka saat terjun di
masyarakat akan jelek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar