Jumat, 14 September 2012

Filsafat dan Tujuan Pendidikan I Kurikulum dan Filsafat Pendidikan I Aliran-aliran Filsafat Pendidikan I


Filsafat dan Tujuan Pendidikan
Pandangan-pandangan filsafat sangat dibutuhkan dalam pendidikan, terutama dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan. Filsafat akan menentukan arah ke mana peserta didik akan dibawa. Untuk itu harus ada kejelasan tentang pandangan hidup manusia atau tentang hidup dan eksistensinya.
Tujuan pendidikan memuat pernyataan-pernyataan mengenai berbagai kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik selaras dengan sistem nilai dan falsafah yang dianutnya. Dengan demikian, sistem nilai atau filsafat yang dianut oleh suatu komunitas akan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan rumusan tujuan pendidikan yang dihasilkan.
Herbert Spencer (Nasution, 1982) mengungkapkan lima kajian sebagai sumber dalam merumuskan tujuan pendidikan, yaitu:
1)      Self-Preservation, yaitu individu harus dapat menjaga kelangsungan hidupnya dengan sehat, mencegah penyakit, dan hidup secara teratur.
2)      Securing the necessities of life, yaitu individu harus sanggup mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan hidup dengan melakukan suatu pekerjaan.
3)      Rearing of family, yaitu individu harus mampu menjadi ibu atau bapak yang sanggup bertanggung jawab atas pendidikan anaknya dan kesejahteraan keluarganya.
4)      Maintaining proper social and political relationships, artinya setiap individu adalah makhluk sosial yang yang hidup dalam lingkungan masyarakat dan negara.
5)      Enjoying liesure time, yaitu individu harus sanggup memanfaatkan waktu senggangnya dengan memilih kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan menambah kenikmatan dan kegairahan hidup.
Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia bersumber pada pandangan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yaitu Pancasila. Ini berarti bahwa pendidikan di Indonesia adalah yang sesuai dengan kandungan falsafah Pancasila itu sendiri. Nilai-nilai filsafat Pancasila yang dianut bangsa Indonesia dicerminkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional seperti tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, yaitu : Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (pasal 2 dan 3). Dalam rumusan tujuan pendidikan nasional tersebut, tersurat dan tersirat nilai-nilai yang terkandung dalam rumusan Pancasila.
Kurikulum dan Filsafat Pendidikan
Kurikulum pada hakikatnya adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Karena tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh filsafat atau padangan hidup suatu bangsa, maka kurikulum yang dikembangkan juga harus mencerminkan falsafah atau pandangan hidup yang dianut oleh bangsa tersebut. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang sangat erat antara kurikulum pendidikan disuatu negara dengan filsafat negara yang dianutnya.
Aliran-aliran Filsafat Pendidikan
Menurut Redja Mudyahardjo (1989), terdapat tiga sistem pemikiran filsafat yang sangat besar pengaruhnya dalam pemikiran pendidikan pada umumnya, dan pendidikan di Indonesia pada khususnya, yaitu :
1)      Idealisme
Konsep-konsep Filsafat :
§  Metafisika (hakikat realitas) : realitas atau kenyataan yang sedang sebenarnya bersifat spiritual atau rohaniah
§  Humanologi (hakikat manusia) : jiwa dikaruniai kemampuan berpikir/ rasional. Kemampuan berpikir menyebabkan adanya kemampuan memilih
§  Epistimologi (hakikat pengetahuan) : pengetahuan yang benar diperoleh melalui intuisi dan pengingatan kembali melalui berpikir. Kebenaran hanya mungkin dicapai oleh beberapa orang yang mempunyai akal pikiran yang cemerlang, sebagian besar manusia hanya sampai pada tingkat pendapat
§  Aksiologi (hakikat nilai) : kehidupan manusia diatur oleh kewajiban moral yang diturunkan dari pandangan tentang kenyataan atau metafisika. Hakikat nilai bersifat absolut/ mutlak
Kondep-konsep Pendidikan :
§  Tujuan pendidikan : tujuan-tujuan pendidikan formal dan informal, pertama-tama adalah pembentukan karakter, dan kemudian tertuju pada pengembangan bakat dan kebijakan sosial
§  Isi pendidikan : pengembangan kemampuan berpikir melalui pendidikan liberal atau pendidikan umum, penyiapan keterampilan bekerja sesuatu mata pencaharian melalui pendidikan praktis
§  Metode pendidikan : metode pendidikan yang disusun adalah metode dealektik/dialogik, meskipun demikian setiap metode yang efektif mendorong belajar data diterima (elektif). Cenderung mengabaikan dasar-dasar fisiologis dalam belajar
§  Peranan peserta didik dan pendidik : peserta didik bebas mengembangkan bakat dan kepribadiannya. Pendidik bekerja sama dengan alam dalam proses pengembangan kemampuan ilmiah. Tugas utama pendidik adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara efisien dan efektif
2)      Realisme
Konsep-konsep Filsafat :
§  Metafisika (hakikat realitas) : realitas atau kenyataan yang sebenarnya bersifat fisik atau materi
§  Humanologi (hakikat manusia) : hakikat manusia terletak pada apa yang dapat dikerjakannya. Jiwa merupakan sebuah organisme yang sangat kompleks yang mempunyai kemampuan berpikir. Manusia mungkin mempunyai kebebasan atau tidak mempunyai kebebasan
§  Epistemologi (hakikat pengetahuan) : pengetahuan diperoleh melalui pengindraan dengan menggunakan pikiran. Kebenaran pengetahuan dapat dibuktikan dengan memeriksa kesesuaiannya dengan fakta
§  Aksiologi (hakikat nilai) : tikah laku manusia diatur oleh hukum alam yang diperoleh melalui ilmu, dan pada taraf yang lebih rendah diatur oleh kebiasaan-kebiasaan atau adat istiadat yang telah teruji dalam kehidupan
Kondep-konsep Pendidikan :
§  Tujuan pendidikan : tujuan pendidikan adalah dapat menyesuaikan diri secara tepat dalam hidup dan dapat melaksanakan tanggung jawab sosial
§  Isi pendidikan : isi pendidikan adalah kurikulum komprehensif yang berisi semua pengetahuan yang berguna bagi penyesuaian diri dalam hidup dan tanggung jawab sosial. Kurikulum berisi unsur-unsur pendidikan liberal/ pendidikan umum untuk mengebangkan kemampuan berpikir, dan pendidikan praktis untuk kepentingan bekerja
§  Metode pendidikan didasarkan pada pengalaman langsung maupun tidak langsung. Metode mengajar hendaknya bersifat logis, bertahap atau berurutan. Pembiasaan merupakan sebuah metode pokok yang dipergunakan oleh penganut realisme
§  Peranan peserta didik dan pendidik : dalam hubungannya dengan pembelajaran, peranan peserta didik adalah menguasai pengetahuan yang dapat berubah-ubah. Peserta didik perlu mempunyai disiplin mental dan moral untuk setiap tingkat kebijakan. Peranan pendidik adalah menguasai pengetahuan, terampil dan teknik mendidik, dan memiliki kewenangan untuk mencapai hasil pendidikan yang dibebankan kepadanya
3)      Pragmatisme
Konsep-konsep Filsafat :
§  Metafisika (hakikat realitas) : suatu teori umum tentang kenyataan tidak mungkin dan tidak perlu. Kenyataan yang sebenarnya adalah kenyataan fisik. Segala sesuatu dalam alam dan kehidupan adalah berubah (becoming)
§  Humanologi (hakikat manusia) : manusia adalah hasil evolusi biologis, psikologis dan sosial. Ini berarti setiap manusia tumbuh secara berangsur-angsur mencapai kemampuan-kemampuan biologis, psikologis, dan sosial
§  Epistemologi (hakikat pengetahuan) : pengetahuan bersifat relatif dan terus berkembang. Pengetahuan yang benar adalah yang ternyata berguna bagi kehidupan
§  Aksiologi (hakikat nilai) : ukuran tingkah laku perorangan dan sosial ditentukan secara eksperimental dalam pengalaman-pengalaman hidup. Ini berarti tidak ada nilai yang absolut
Kondep-konsep Pendidikan :
§  Tujuan pendidikan : tujuan pendidikan adalah memperoleh pengalaman yang berguna untuk memecahkan masalah-masalah baru dalam kehidupan perorangan dan masyarakat. Tujuan pendidikan tidak ditentukan dari luar kegiatan pendidikan, tetapi terdapat dalam setiap proses pendidikan. Dengan ddemikian, tujuan pendidikan adalah pertumbuhan sepanjang hidup
§  Isi pendidikan : isi pendidikan adalah kurikulum berisi pengalaman-pengalaman yang telah teruji serta minat-minat dan kebutuhan-kebutuhan anak, dan pendidikan liberal yang menghilangkan pemisahan antara pendidikan umum dengan pendidikan praktis/ vokasional
§  Metode pendidikan : berpikir reflektif atau metode pemecahan masalah merupakan metode utamanya, terdiri atas langkah-langkah : penyadaran suatu masalah, observasi kondisi-kondisi yang ada, perumusan dan elaborasi tentang suatu kesimpulan, pengetesan melalui suatu eksperimen
§  Peranan peserta didik dan pendidik : peserta didik adalah sebuah organisme yang rumit yang mampu tumbuh. Peranan pendidik adalah mengawasi dan membimbing pengalaman belajar tanpa terlampau banyak mencampuri urusan minat dan kebutuhan peserta didik 

DAFTAR PUSTAKA
Kurniasih dan Syaripudin, Tatang. (2007). Landasan Filosofis Pendidikan dan Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator MKPD Landasan Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Mudyahardo, Redja. (2001). Landasan-landaan Filosofis Pendidikan. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
Nasution, S. (1993), Pengembangan Kurikulum. Bandung: Citra Aditya Bakti

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...