Jumat, 14 September 2012

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM I Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum I Manfaat Filsafat Pendidikan

     Pengertian
Landasan pengembangan kurikulum memiliki peranan yang sangat penting, sehingga apabila kurikulum diibaratkan sebagai sebuah bangunan gedung yang tidak menggunakan landasan atau fondasi yang kuat, maka ketika diterpa angin atau terjadi goncangan, bangunan gedung tersebut akan mudah roboh. Demikian pula halnya dengan kurikulum, apabila tidak memiliki dasar pijakan yang kuat, maka kurikulum tersebut akan mudah terombang ambing dan yang akan dipertaruhkan adalah manusia (peserta didik) yang dihasilkan oleh pendidikan itu sendiri. Hornby c.s dalam “The Advance Learner’s Dictionary of Current English” mengemukakan bahwa landasan adalah suatu gagasan atau kepercayaan yang menjadi sandaran, sesuatu prinsip yang mendasari, contohnya seperti landasan kepercayaan agama, dasar atau titik tolak. Dengan demikian landasan pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu gagasan, suatu asumsi, atau prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
Secara umum bahwa landasan pokok dalam pengembangan kurikulum adalah landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosiologis, dan landasan ilmu pengetahuan dan  teknologi (IPTEK).

1.      Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum
a.      Pengertian Filsafat
Istilah filsafat secara etimologi berarti cinta kebijaksanaan atau love of wisdom (Redja Mudyahardjo, 2001 : 83). Secara oprasional filsafat mengandung dua pengertian, yakni sebagai proses (berfilsafat) dan sebagai hasil berfilsafat (sistem teori atau pemikiran). Dalam kaitannya dengan definisi filsafat sebagai proses, Socrates (dalam Syaripudin 2007) mengemukakan bahwa filsafat adalah cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya.
Berdasarkan luas lingkup yang menjadi objek kajiannya, filsafat dapat dibagi menjadi dua cabang besar, yaitu :
1)      Filsafat Umum atau Filsafat Murni, cabangnya terdiri atas :
§  Metafisika, membahas hakikat kenyataan atau realitas yang meliputi, metafisika umum atau ontologi, metafisika khusus atau kosmologi (hakikat alam semesta), teologi (hakikat ketuhanan) dan antropologi filsafat (hakikat kemanusiaan)
§  Epistemologi dan logika, membahas hakikat pengetahuan (sumber pengetahuan, metode mencari pengetahuan, kesahihan pengetahuan, dan batas-batas pengetahuan, dan hakikat penalaran (induktif dan deduktif)
§  Aksiologi, membahas hakikat nilai dengan cabang-cabangnya etika (hakikat kebaikan)dan estetika (hakikat keindahan)
2)      Filsafat Khusus atau Filsafat Terapan
Cabang-cabang filsafat khusus atau terapan, pembagian didasarkan pada kekhususan objeknya antara lain : filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat ilmu, filsafat religi, filsafat moral, filsafat ilmu, dan filsafat pendidikan.

b.      Manfaat Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan pada dasarnya adalah penerapan dari pemikiran-pemikiran filsafat  untuk memecahkan permasalahan pendidikan. Nasution (1982) mengindentifikasi beberapa manfaat filsafat pendidikan, yaitu :
1)      Filsafat pendidikan dapat ,ementukan arah akan dibawa kemana anak-anak melalui pendidikan di sekolah.
2)      Dengan adanya tujuan pendidikan yang diwarnai oleh filsafat yang dianut, kita mendapat gambaran yang jelas tentang hasil yang harus dicapai.
3)      Filsafat dan tujuan pendidikan memberi kesatuan yang bulat kepada segala usaha pendidikan.
4)      Tujuan pendidikan memungkinkan si pendidik menilai usahanya, hingga manakah tujuan itu tercapai.
5)      Tujuan pendidik memberikan motivasi atau dorongan bagi kegiatan-kegiatan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Kurniasih dan Syaripudin, Tatang. (2007). Landasan Filosofis Pendidikan dan Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator MKPD Landasan Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Mudyahardo, Redja. (2001). Landasan-landaan Filosofis Pendidikan. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.
Nasution, S. (1993), Pengembangan Kurikulum. Bandung: Citra Aditya Bakti

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...