A. EKOSISTEM dan PERAN MANUSIA
1. Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini
menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah
produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai
(mikroorganisme).
a. Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan
kimia. Faktor fisik utama yang
mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.
1) Suhu
Suhu
berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan
organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada
kisaran suhu tertentu.
2) Sinar matahari
Sinar
matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
3) Air
Air
berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan
sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan.
Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan
pelapuk.
4) Tanah
Tanah
merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga
menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
5) Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan
jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan
menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
6) Angin
Angin selain
berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji
tumbuhan tertentu.
7) Garis lintang
Garis
lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis
lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
2. Interaksi antar komponen
Interaksi antar komponen ekologi dapat merupakan
interaksi antar organisme, antar populasi, dan antar komunitas.
a. Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk
hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik
individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi
demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas
ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat
dikategorikan sebagai berikut.
1) Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama
yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut
netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
2) Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini
sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator
juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan
mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
3) Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda
spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.
4) Komensalisme
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies
dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies
diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon
yang ditumpanginya.
5) Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan
antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Contoh, bakteriRhizobium yang hidup pada bintil
2.
Peran Manusia
Di bumi ini jumlah ekosistem yang
belum dipengaruhi manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung, hanya
tinggal sedikit saja; malahan cukup banyak ekosistem yang merupakan ciptaan
manusia. Manusia memang mahluk paling penting dalam biosfer. manusia menjadi
sangat penting, karena mempunyai perbedaan dari mahluk lain. Perbedaan itu
dapat dilihat dari segi ekologik.
a. Manusia
Sebagai Organisme yang Dominan Secara Ekologik
Manusia
penting karena mereka merupakan mahluk hidup yang dominan secara ekologik.
Maksudnya, organisme dikatakan dominan secara ekologik jika:
1) Manusia dapat berkompetensi secara lebih
baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan jika
dibandingkan dengan mahluk lain dalam suatu ekosistem, dan
2) Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar
terhadap lingkungan tempat hidupnya, atau terhadap organisme yang lain.
Manusia merupakan mahluk dominan secara ekologik karena
sifat-sifat anatomi serta mentalnya, sifat-sifat itulah yang menyebabkan
manusia dapat berkompetensi dan berhasil dengan baik mendapatkan apa yang
dibutuhkannya. Dengan demikian ia dapat memberi pengaruh besar terhadap
lingkungannya beserta organisme lainnya dalam ekosistem. Manusia merupakan satu
jenis, mamalia yang dapat berkembang baik dengan sesama jenis, mempunyai sifat
anatomi dan fisiologi yang hampir sama dengan hewan terutama primata seperti
simpanse. Namun, ada sifat-sifat penting yang membedakannya dengan primata
lainnnya. Dengan demikia, manusia dapat lebih mampu memegang sesuatu. Manusia,
selalu bersifat herbivora, juag bersifat karnivora dan predator. Otak besar
manusia jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Otak bagian depan yang
merupakan pusat pikiran lenih besar dan kompleks jika dibandingkan dengan
primata lainnya.
b. Manusia Sebagai Mahluk Pembuat Alat
Jika dibandingkan dengan hewan besar lainnya, manusia tidak
dapat bergerak cepat, panca indra pencium, dan pendengar kurang berkembang,
kulit perlindungan tidak ada, anak-anaknya sangat lama tergantung pada
pemeliharaan induk. Kekurangan itu diatasinya dengan sifat, penglihatan, tiga
dimensi, kemampuan penalaran yang besar, dan kemampuan membuat alat, seperti
ranting kayu yang dipatah-patahkan. Hanya manusia yang dapat membuat dan
menggunakan alat.
Kemampuan dapat membuat alat erat hubungannya dengan sikap
tegak manusia yang memungkinkan ia dapat bebas menggunakan tangannya. Disamping
itu, kemampuan itu erat pula hubungannya dengan kemampuan penalaran berkat
otaknya yang lebih tinggi. Jadi, dapat dikatakan bahwa manusia menjadi dominan
dalam ekosistem berkat kemampuannya membuat dan menggunakan alat.
c. Manusia Sebagai Mahluk Perampok
Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangan
alat-alat yang digunakannya. Manusia dikenal sebagai mahluk mengeksploitasi
ekosistem yang paling hebat. Ia dapat memanfaatkan baik ekosistem darat maupun
ekosistem air. Hal ini terjadi karena sifatnya yang omnivora dan kebutuhannya
yang beraneka ragam. Sejak semula manusia mengeksploitasi ekosistem tidak hanya
untuk makanan tetapi juga untuk keperluan lain seperti pakaian dan rumah. Sejak
itu kebutuhan akan bahan organik untuk obat-obatan, papan, serat, dan lain-lain
meningkat.
Sebagai salah satu mata rantai dari jaringan-jaringan, manusia
dapat memusnahkan organisme lain yang berkompetisi dengannya dalam memperoleh
makanan atau kebutuhan lain. Dalam sistem pertanian misalnya, manusia berusaha menghilangkan
atau mengurangkan jumlah mata rantai dalam jaring-jaring makanan dari tanaman
makanannya serta tanaman makanan ternaknya.
Manusia juga mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang
tidak konsumtif, misalnya untuk kepercayaannya seperti hewan korban, hewan
untuk olahraga, untuk piaraan di rumah, untuk prestise sosial. Manusia juga
menjadikan tumbuh-tumbuhan untuk estetika, seperti bunga-bunga dan hiasan.
d. Manusia Sebagai Penyebab Evolusi
Perkembangan pengetahuan dan keterampilan teknis mengakibatkan
manusia muncul sebagai mahluk hidup dominan secara ekologik. Selain itu, ia
merupakan penyebab utama dalam proses evolusi organik. Evolusi alamiah
berlangsung sangat lambat, tetapi perusakan alam oleh manusia baik yang tidak
sengaja maupun disengaja telah mempercapat evolusi organik. Akibatnya, ada
jenis-jenis organisme yang jumlahnya sudah sangat berkurang sampai batas sukar
untuk dipulihkan kembali, bahkan ada yang telah punah, di samping itu, ada
jenis-jenis yang justru meningkat jumlahnya, ada jenis yang varietasnya
bertambah. Semuanya itu disebabkan oleh invertensi manusia. Cara manusia
mempercepat evolusi organik adalah pembudidayaan hewan dan tumbuhan, penciptaan
habitat baru serta penyebaran hewan dan tumbuh-tumbuhan.
e. Manusia Sebagai Mahluk pengotor
Manusia merupakan satu-satunya mahluk yang mengotori
lingkungannya. Hewan membuang kororan berupa
feces yang dapat diuraikan
untuk di daur ulang karena terdiri dari zat organik. Selain feces manusia juga membuang kotoran
organik yang penguraiannya lambat sekali, kotoran bahan sintetik dan juga
racun. Semua ini akan mencemari lingkungan. Sumber kotoran yang dibuang manusia
berasla dari rumah, perkebunan, tempat kerja, transportasi, dan kegiatan
rekreasi. Bahan-bahan pencemaran ini dapat berupa bahan padat, gas, dan cair.
Bahan buangan berbentuk padat ada yang dapat dihancurkan
secara biologik, seperti makanan sisa; ada yang tidak dapat dihancurkan secara
biologik, seperti: kertas, besi, gelas, dan plastik.
Bahan buangan berbentuk gas merupakan pulotan yang paling
banyak dihasilkan sebagai kotoran dari kawasan industri, misalnya
senyawa-senyawa karbon (CO,CO2, hidrokarbon), belerang dioksida. Sumbernya
ialah pembakaran sampah rumah tangga, industri besi dan baja industri mobil.
Saat ini yang paling banyak menghasilkan polutan berupa gas adalah mobil dan
industri kimia polutan cara pertama dihasilkan oleh rumah tangga.
Untuk mempertahankan hidup yang diinginkannya, manusia
memanfaatkan alam dengan mengambil kekayaan alam. Jika keinginan mengambil
kekayaan itu tidak diikuti dengan keinginan memelihara, terjadilah pemanfaatan
yang berlebihan. Hal ini menyebabkan tekanan-tekanan kerusakan, seperti
terbentuknya tanah-tanah kritis, erosi dan banjir.
Kegiatan manusialah yang menyebakan lalan, hutan, dan rawa
yang tadinya mempunyai keselarasan alamiah (setelah menjadi pemukiman manusia)
menjadi sangat berubah. Pemeliharaan keseimbangan dan keselarasan di tempat itu
dimungkinkan dengan subsidi materi dan energi serta kesadaran kemampuan dan keamanan
seluruh masyarakat di tempat itu.
B. PRINSIP-PRINSIP EKOLOGI
Pembahasan ekologi tidak lepas
dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor
abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya,
dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari
manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan. Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup
di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai
produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai
dekomposer. Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang
meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-
tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling
berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah
sebagai berikut.
1. Individu
Individu merupakan organisme
tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang
pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis
dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus
mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta
memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki
struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga
memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan
migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian
disebut adaptasi. Ada bermacam-macam
adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi
tingkah laku.
a. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan
hidupnya.
Contoh
adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut.
1) Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi
taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan
ujung pemotong
yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
2) Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika
Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang
merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut
untuk menangkap serangga.
3) Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang
melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.
4) Daun
Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga),
misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga
dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini
memperoleh unsur yang diperlukan.
5) Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk
menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada
tumbuhan bakau untuk bernapas.
b. Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk
mempertahankan hidupnya.
Contohnya adalah sebagai berikut.
1) Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara
menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari
musuhnya.
2) Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang
berisi cairan hitam. Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat
melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
3) Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang
dikandungnya. Perubahan warnaini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon
dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.
3. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku.
Contohnya sebagai berikut :
a. Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya
tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b. Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi
untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang
berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika
Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma
di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang
telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar
mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.
2. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu
disebut populasi Misalnya, populasi
pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu.
Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut
dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus
perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya
adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, dihitung lagi ada 500
batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun
terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui
kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan
lamanya waktu perubahan terjadi : 700 - 500 = 200 batang 1990-1980
10 tahun = 20 batang/tahun
Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata
berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab
kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin
disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari
manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai
karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing
individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan( densitas), laju
kelahiran(natalitas), laju kematian( morta litas), potensi biotik, penyebaran
umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan penentu utama
pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini
khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia.Imigrasi
adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa
didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang
didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan
populasi.
Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih
organisme sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan
natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi
akan menurunkan jumlah
populasi. Populasi hewan atau tumbuhan
dapat berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam,
dan wabah hama.
3. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu
dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan
individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas
dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
C. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN
LINGKUNGAN HIDUP
Manusia dengan lingkungan hidup
saling berhubungan. Menurut Prof. Drs. H.R. Bintarto lingkungan adalah sesuatu
disekitar kita, baik berupa benda maupun nonbenda yang dapat memaengatuhi dan
dipengaruhi oleh sikap dan tindakan kita. Unsur – unsur linmgkungan hidup dapat
dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.
Unsur Hayati
Lingkungan
hidup yang terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,
dan jasa renik (mikrooragnisme).
2.
Unsur Sosial Budaya
Lingkungan
sosial dan budaya yang dibuat oleh manusia, merupakan system nilai, gagasan, dan keyakinan dalam prilaku sebagai
makhluk sosial.
3.
Unsur Fisik
Lingkungan
hidup yang terdiri atas benda-benda tidak hidup. Seperti tanah, air, udara,
sinar matahari, iklim, awan, batu batuan, dan curah hujan.Hubungan manusia
dengan lingkunga hidupnya sangat erat. Berinteraksi dengan lingkungannya
keduanya saling menunjang keberlangsungan satu sama lain. Conoth
keberlangsungan antara manusia dan lingkungan hidup sebagai berikut ;
a. Manusia sangat bergantung pada udara unutk
bernapas, juga air dan makanan untuk proses kehidupan.
b. Makhluk hidup bergantung pada tumbuhan
karena hanya tumbuhanlah yangmembuat
makanannya sendiri.
c. Tumbuahan memerlukan benda-benda mati
seperti air, sinar matahari, dan karbondioksida untuk membuat makanan dengan
berfotosintesis.
4. Manusia dan hewan juda seling berhubungan. Manusia membutuhkan
hasil dari hewan berupa telur, daging,
dan susu untuk dikomsumsi. Sedangkan bulu – bulu domba, kulit binatang untuk
dijual.
D. UPAYA
UNTUK MEMPERTAHANKAN KELESTARIAN
LINGKUNGAN dan MENCEGAH PENCEMARAN
Lingkungan hidup merupakan sumber daya alam atau kekayaan alam yang
sangat dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang jumlahnya
sangat terbatas. Manusia selalu berupaya untuk mengeksploitasi kekayaan alam
secara optimal dengan menggunakan alat sederhana atau peralatan modern. Jika
pengambilan sumber daya alam secara berlebihan maka bisa menimbulkan terjadinya
kelangkaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari.
Apabila sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui habis begitu saja, maka manusia harus menunggu
selama jutaan tahun lamanya untuk mendapatkannya kembali,sehingga manusia baru
bisa menikmatinya kembali setelah menunggu begitu lama.
Oleh
sebab itu sudah menjadi tanggung jawab manusia untuk menjaga dan merawat
lingkungan alam kita ini dengan sebaik mungkin agar sumber daya alam yang ada
di muka bumi ini tidak akan habis. Seharusnya setiap manusia mempunyai
kesadaran akan dirinya masing-masing untuk menjaga,memelihara,serta merawat
sumber daya alam dengan baik. Dan usaha
untuk melestarikan sumber daya alam harus seimbang antara pemerintah dengan
masyarakat luas, agar sumber daya alam ini bisa tetap terjaga dengan baik
antara lain :
1. Upaya
pemerintah untuk melestarikan lingkungan hidup
Pemerintah berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya untuk menjaga,merawat, serta melestarikan lingkungan
hidup. Dan upaya ini dilakukan pemerintah melalui
penyuluhan,bimbingan,pendidikan, dan penelitian tentang lingkungan hidup.
Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk melestarikan lingkungan
hidup adalah mengajak seluruh rakyat indonesi untuk mencegah berbagai macam
pencemaran dan mempertahankan pelestarian hutan. Bentuk upaya pemerintah untuk
melestarikan lingkungan hidup adalah memotivasi prakarsa dan keterlibatan
masyarakat agar lebih berperan aktif dalam upaya meningkatkan lingkungan hidup.
2. Usaha
pelestarian lingkungan hidup bersama pemerintah dan masyarakat
Upaya pemerintah Indonesia untuk melestarikan lingkungan hidup
mendapatkan dukungan dan tanggapan dari masyarakat luas dengan melakukan
upaya-upaya pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup sebagai berikut :
a. pelestarian tanah
b. pelestarian air sungai dan danau.
3.
Pelestarian udara
Udara atau lapisan atmosfer dibumi merupakan
benda gas yang sanagt bermanfaat dalam melindungi bumi dari benda-benda yang
ada di luar angkasa dan udara juga bermanfaat ubtuk bernapas,pengaturan iklim
dan cuaca, sistem penerbangan,pelayaran, serta pembuahan pada tanaman.
Upaya untuk melestarikan
udara adalah :
a. Mengembangkan penghijauan
b. Mencegah kebakaran hutan dan sistem ladang yang dapat menimbulkan
kabut asap
c. Mewajibkan cerobong asap yang tinggi dengan filter penyaringan di
setiap pabrik
d. Menghentikan pengoperasian kendaraan
bermotor dengan system buangan gas/asap yang ambang batas
4. Pelestarian Hutan
Hutan tropis secara internasional sering
disebut sebagai paru-paru dunia, karena sifatnya yang menyerap panas dan
memproduksi oksigen yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Upaya
melestarikan hutan :
a. melakukan reboisasi
b. mempertahankan hutan lindung dan suaka marga satwa
c. menebang hutan dan menanamnya kembali
5. Pelestarian laut dan pantai
Indonesia merupakan negara
kepulauan yang di kelilingi oleh selat dan lautan serta memiliki garis pantai
terpanjang didunia. Upaya untuk melestarikan laut dan pantai:
a. mencegah tumpahnya minyak mentah yang dapat mematikan makhluk
hidup di laut
b. melarang pembuangan limbah ke laut
c. membudidayakan tanaman bakau ditepi pantai
d. melarang bahan peledak dalam penangkapan ikan
6. Pelestarian flora dan fauna
Tumbuh-tumbuhan di Indonesia sangat beraneka ragam jenisnya dan memiliki
ciri khas sebagai tumbuh-tumbuhan dan hewan tropis yang belum tentu di miliki
oleh negara lain. Upaya untuk melestarikan flora dan fauna adalah :
a. mempertahankan cagar alam untuk melindungi berbagai jenis tanaman
langka
b. mempertahankan suaka marga satwa untuk
melindungi berbagai macam jenis hewan langka
c. membudayakan sikap menyayangi hewan dan tanaman langka kepada
masyarakat
d. melarang pemburuan satwa langka yang
dilindungi oleh undang-undang dan memberikan sanksi pidana kepada pemburu yang
melanggar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar