Sabtu, 22 September 2012

GEOGRAFI



     Ruang Lingkup Geografi
a.       Sejarah perkembangan geografi
Pada masa lampau banyak tokoh menceritakan pengetahuan, pengalaman, dan keterangan tentang wilayah yang dikunjunginya, kemudian tokoh ini termasuk ke dalam “aliran logografi”

Selanjutnya pelajaran geografi tentang bola bumi dengan menggunakan pendekatan dan pengukuran matematik yang dipelopori oleh Pythagoras, diteruskan oleh Plato, aristotelesdan eratosthense-lah yang pertama kali memperkenalkan istilah geografi dari kata geograpica.

Publikasi geografi semakin berkembang setelah munculnya buku geographia generalis karya Bernhardus Varenius. Menurutnya, geografi terdiri dari geografi generalis dan geografi spesialis. Pada abad XVII Ellsworth Huntington (Amerika Serikat) berpendapat bahwa iklim sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Gagasan bahwa faktor fisis sangat berpengaruh terhadap kehidupan dikenal dengan paham fisis determinisme. Selanjutnya banyak pengertian yang muncul dari para ahli geografi antara lain:

Sidney dan Donald J.D Mulkerne, yang mengemukakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan tentang bumi dan kehidupan yang ada di atasnya.

Strabo mengatakan bahwa geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu pada suatu tempat dan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat keseluruhan.

b.      Struktur geografi
Berdasrkan struktur pengkajiannya, geografi terbagi atas geografi sistematik (ortodoks) dan geografi terpadu (terintegrasi). Geografi ortodoks membagi empat sistem kajian, yaitu: geografi fisik, geografi manusia, geografi regional dan geografi teknik. Sedangkan geografi terintegrasi merupakan kajian yang menggunakan pendekatan terpadu melalui integrasi elemen-elemen geografi sistematik, dengan menggunakan pendekatan-pendekatan keruangan (spatial approach), kelingkungan (ecological approach) dan pendekatankompleks wilayah (regional complex approach).

Pendekatan keruangan dan pendekatan komplek wilayah merupakan pendekatan yang khas dan biasa dalam kajian studi geografi. Dalam pendekatan kelingkungan, goegrafi memandang permukaan bumi menjadi 3 lingkungan, yaitu lingkungan fisik, lingkungan biologi dan lingkungan social. (Bintarto, 1979).

c.       Prinsip geografi
Dalam mengamati dan menganalisis gejala geografi dalam kehidupan sehari-hari, maka kita harus berpegang pada empat prinsip, yaitu :

1)      Prinsip penyebaran
Segala gejala dan fakta geografi tersebar tidak merata  dari satu wilayah ke wilayah yang lainnya.
2)      Prinsip interelasi
Adanya hubungan antara faktor alam dengan faktor alam, antara faktor manusia dengan faktor manusia maupun antara faktor alam dengan manusia.
3)      Prinsip deskripsi
Yaitu penjelasan tentang sebab-akibat dari interelasi yang terjadi. Selain dengan kata-kata prinsip ini dapat juga dijabarkan dalam bentuk peta, table dan diagram.
4)      Prinsip korologis
Dengan prinsip ini, gejala dalam geografi ditinjau dari segi penyebarannya, interelasinya maupun interaksinya.

 Geografi Kehidupan Di Bumi
1.      Faktor Lingkungan
Suatu faktor yang menentukan adanya perbedaan jenis – jenis makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat di permukaan bumi ini adalah lingkungan hidup dari tempat itu.

a. Lingkungan biotik adalah semua makhluk hidup yang menempati bumi, yang terdiri atas tumbuhan, hewan, manusia. Menurut fungsinya, komponen biotik dapat dibedakan menjadi 3 kelompok utama,

1. Kelompok Produsen
Kelompok produsen adalah organisme yang mampu menghasilkan makanannya sendiri, yang biasa disebut dengan autotrofik (auto = sendiri, trofik = menghasilkan makanan). Organisme tersebut mengubah bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dalam butir-butir hijau daun atau klorofil. Pada klorofil itulah proses fotosintesis berlangsung, yang termasuk kelompok produsen adalah tumbuh-tumbuhan yang berhijau daun (klorofil). 

2. Kelompok Konsumen
Kelompok konsumen adalah organisme yang hanya memanfaatkan hasil yang disediakan oleh organisme lain (produsen). Oleh karena itu, konsumen disebut dengan heterotrofik. Kelompok ini terdiri atas manusia dan kelompok hewan herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan). Hewan herbivora selanjutnya dimakan oleh binatang karnivora (pemakan hewan lainnya), dan kedua jenis binatang ini dimakan oleh manusia, yang termasuk dalam golongan omnivora (pemakan segalanya). 

3. Kelompok Pengurai (Decomposer)
Kelompok pengurai berperan dalam menguraikan sisa-sisa atau makhluk hidup yang telah mati. Termasuk dalam kelompok pengurai adalah bakteri dan jamur. Hasil penguraiannya berupa mineral-mineral dan air yang kembali ke tanah, serta gas-gas yang terlepas kembali ke atmosfer.
 
b. Lingkungan Abiotik
   Lingkungan abiotik adalah benda-benda mati yang ada di bumi tetapi mempunyai pengaruh pada kehidupan mahkluk hidup yang ada di dalamnya. Berikut termasuk dalam kelompok abiotik:

1. Tanah
Tanah merupakan tubuh alam yang berfungsi sebagai tempat tinggal makhluk hidup dengan segala aktivitasnya. Selain berperan sebagai tempat tinggal makhluk hidup, tanah juga menyediakan unsur-unsur yang diperlukan untuk kehidupan tumbuhan seperti unsur hara, bahan organik, serta air yang terdapat di dalam tanah.

 2. Atmosfer / Lapisan Udara
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Dalam atmosfer terdapat berbagai gas yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Salah satu gas yang mempunyai peranan sangat penting bagi makhluk hidup adalah oksigen yang digunakan manusia dan hewan untuk bernapas. Manusia dan hewan bernapas menghirup oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida, dan sebaliknya tumbuhan menyerap karbon dioskida dan membuang oksigen ke udara.

3. Air
Air merupakan sumber utama kehidupan, karena tanpa adanya air makhluk hidup tidak akan bisa hidup. Lebih dari 70% permukaan bumi terdiri atas air, namun dari sekian besar volume air yang terdapat di bumi, hanya sebagian kecil saja yang dapat digunakan (air segar). 

4. Sinar Matahari
Sinar matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan. Pada tumbuhan, sinar matahari berguna untuk proses fotosintesis.

Komponen-komponen lingkungan hidup yang berada di sekitar kita merupakan satu kesatuan yang saling memengaruhi antara komponen yang satu dengan komponen yang lain disebut dengan ekosistem.Hubungan antar-komponen ini tidak hanya terjadi antarindividu, tetapi juga adanya interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. llmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik di dalam ekosistem disebut dengan ekologi.

1.        Faktor Sejarah
Dulu 220 juta tahun yang lalu hanya ada satu benua, kemudian benua itu retak dan bergeser. Pergeseran itu berlangsung lambat dan terjadi terbentuknya lima benua seperti masa sekarang dan ini terjadi kira kira 135 juta tahun. Jadi pergeseran dimulai pada zaman Mesozoikum sampai awal Cenozoikum hingga bentuknya yang sekarang. Yang seperti kita ketahui pada zaman ini bui telah dihuni berbagai jenis ikan, reptile, burung dan sampai pada binatang menyusui serta dihuni oleh tumbuhan atau hewan daratan. Pergeseran ini menyebabkan makhluk hidup yang dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup yang dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup,misalnya iklimnya berbeda sehingga makhluk – makhluk yang tahan terhadap kondisi ini akan tetap bertahan dan menyesuiakan diri.

2. Faktor Penghambat Penyebaran
Kita mengetahui bahwa makhluk hidup itu berkembang biak, misalnya bagi makhluk daratan, air, merupakan hambatan (water barrier) sedangkan sebaliknya bagi makhluk air, daratan merupakan hambatan (land barrier). Daratan yang sempit jug adapt menjadi hambatan. Namun sebaliknya kepulauan dapat menjadi jembatan penyebrangan makhluk hidup. Tiga faktor itulah yang menentukan adanya variabilitas biogeografi.

     Manusia adalah makhluk yang mempunyai derajat paling tinggi. Makhluk hidup yang berbudi dan berakal hanyalah manusia. Apabila kita ingin menyusun tentang asal mula manusia di bumi, jalan yang ditempuh hanya dengan mempelajari fosil-fosil yang ada dibumi.

    Pada tahun 1871 Darwin menerbitkan buku yang berjudul The Desent Of Man tentang asal mula kehidupan. Pada masa Darwin, masih belum merupakan bahan penelitian yang meyakinkan. Darwin mencari hubungan kekerbatan manusia dengan primata .Didalam klasifikasi, manusia sebagai Homo Sapiens termasuk ordo primata.

Persamaan ciri sebagai berikut :
1. Mata Frontal menghaddap kedepan.
2. Ibu jari pada tungkai depan dapat digerkan kesegala arah.
3. Letak kelenjar susu didada.
4. Bentuk rahim simpleks.

Kaki manusia yang lebih panjang daripada lengannya merupakan suatu hal yang membedakannya dengan primata lainnya. Kaki manusia yang mempunyai lekukan besar dengan ibu jari yang sebidang dengan jari jari lainnya sangat berbeda dengan kaki kera. Kepala manusia terletak pada tulang belakang demikian rupa sehingga memungkinkan manusa dapat melihat lurus kedepan jika berdiri tegak. Otak Manusia relative besar (volume 1200- 1500 cc).

Hewan perama dari ordo primata diduga telah ada kira kira 75 juta tahun yang lalu Umumnya hidup dipohon – pohon. Hanya manusialah yang menyimpang dalam evolusinya sehingga menjadi suatu makhluk hidup yang dapt hidup diatas tanah dan berjalan dengan kedua kakinya. Tangan digunakannya untuk memegang dan mengatur alat – alat yang dipelukannnya. Makin tinggi tingkat hewan primata ,maka makin tangkas hewan itu mengguakan tangannya dan volume otaknya makin besar.

            Pada tahun 1924,Raymond Dart sorang ahli anatomi di Afrika Selatan telah menemukan fosil yang kemudian diberi nama Australophitechus Africanus. Bentuk Fosil ini menyerupai kepala simpanze muda tetepi giginya merupakan gigi manusia sekarang dan mungkin dapt berjalan tegak.

            Di Afrika selatan ditemukan juga fosil manusia purba yang diberi nama Austrapitchecinae yang diperkirakan tingginya 1,5 m. Volume otaknya kira- kira 600 cc. Austrapitchecinae hidupnya tidak lagi di pohon –pohon. Fosil ini termasuk familia Homodinae, akan tetapi bukan dari genus homo. 

Seorang dokter belanda Eugene Dubois pada tahun 1887 di daerah trinil di tepi bengawan solo menemukan fosil berupa rahang, beberapa gigi dan sebagian dari tulang tengkorak serta tulang paha. Fosil ini diberi nama pithecanthropus erectus atau homo erectus.

         Di Jerman (Heidelberg) ditemukan fosil dari zaman palestorin diberi nama Heidelbergergensis. Ada juga fosil Cro Magnon dari perancis yang timbul pada zaman Neadherthal. Hidup kira-kira 30000 tahun yang lalu ,disebut juga Homo Sapiens Diluvialis, berukuran otak sama besar volumenya dengan manusia sekarang dan berukuran tinggi tegak .

     Di timur Tengah juga ditemukan fosil-fosil manusia dari zaman 100.000 – 300.000 tahun yang lalu, misanya palestina, Gunung Carmel, dan manusia shanidar di gunug gunung Irak. Manusia Neandhertal, manusia gunung Carmel, manusia Cro Magnon dan Manusia sekarang dapat dimasukkan dalam Homo Sapiens, sebagai satu spesies. Pithecantropus erectus ,Lasianthropus Pelonensus, Homo beidel bergensis dianggap sebagai salah satu spesies saja yang disebut Homo erectus, karena:

1. Mereka Hidup di zaman yang sama.
2. Berjalan tegak.
    3. Walaupun ada perbedaaan diantara mereka ,perbedaan itu disebabkan karena    lokasi yang berbeda.

Geografi Tumbuhan
Tumbuhan memegang peranan penting dalam menentukan geografi makhluk hidup karrena ia merupakn titik awal dari rantai makanan. Tanaman saangat peka akan keadaaan lingkungan fisik, oleh karena itu dapat dengan mudah mengamati adanya perbebedaan jenis tumbuhan pada daerah dengan iklim tropis yang sama.

Tundra adalah suatu area dimana pertumbuhan pohon terhambat dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar. Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut, rerumputan, dan pohon dari bangsa conifer.

      Sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh pepohonan. Sabana dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.     Sabana murni: sabana yang pepohonan penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan aja.
2.     Sabana campuran: sabana yang pepohonan penyusunnya terdiri dari berbagai jenis tumbuhan. Pada habitat darat dikenal istilah Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang luas. Berikut ini hanya akan dibahas beberapa bioma utama yaitu:
1. Bioma gurun dan setengah gurun
2. Bioma padang rumput
3. Bioma hutan tropis
4. Bioma hutan gugur
5. Bioma hutan taiga
6. Bioma tundra
7. Bioma sabana
8. Bioma hutan bakau (mangroul) dan
9. Bioma hutan lumut
10. Bioma Hutan Musim

1. Bioma Gurun dan Setengah Gurun
Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.

Ciri-ciri:
1.     Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun.
2.     Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.
3.     Kelembaban udara sangat rendah.
4.     Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C).
5.     Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.
6.     Lingkungan biotik
Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).

2. Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.

Ciri-ciri:
1.     Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
2.     Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3.     Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
4.     Lingkungan biotik:
Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.

3. Bioma Sabana
             Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan sabana campuran.
 Sabana murni adalah bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri atas satu jenis tumbuhan saja.
   Sabana campuran adalah bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran berjenis-jenis pohon.

4. Bioma Hutan Tropis
Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri:
1.     Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.
2.     Matahari bersinar sepanjang tahun.
3.     Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
4.     Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
5.     Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan.

Geografi Hewan
Atas dasar faktor yang mempengaruhi variabilitas dan penyebaran terhadap makhluk hidup yang sudah dijelaskan ,maka dunia ini dapat dibagi menjadi 6 daerah ( faunall regions ),yakni daerah :
a. Palaeartic (Eropa dan Asia Utara).
b. Ethiopian (Afrika dan Semenanjung Arab).
c. Oriental (Asia Selatan dan Indonesia).
d. Australian (Australian dan sekitarnya).
e. Neartic (Amerika Utara dan Greenland).
f. Neotropical (Amerika Selatan dan Tengah).

1. Bioma Gurun dan Setengah Gurun
a.       Lingkungan biotik:
Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
2.   Bioma Padang Rumput
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.
a.       Lingkungan biotik:
Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia.
Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.

3.     Bioma Hutan Tropis
Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika. 

 a. lingkungan biotic
Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.

DAFTAR PUSTAKA

Adi Setia.  2005.  Epistemologi Islam Menurut Al-Attas. Satu Uraian Singkat.  Islamia. Thn II. No 6. 2005. 

Darmodjo,Hendro, dan Kaligis Yeni.2004. “Ilmu Alamiah Dasar”.Jakarta: UT






Johan J.E. Mansyah,Dkk.2008.”Geografi”. Jakarta: Graha Pustaka

Nasim Butt. 1996. “Sains dan Masyarakat Islam”.Bandung: Pustaka Hidayah

Sarwono Sarlito W. Pengantar Psikologi Umum. Rajawali Pers.

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar psikologi Umum. Yogyakarta: Andi
 

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...