Minggu, 20 April 2014

Sudahkah Kita Shalat?



Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Shalatlah sebagaimana kalian melihatku
menjalankannya." (HR Bukhari-Muslim)

Shalat adalah suatu ibadah yang terdiri dari perkataan - perkataan dan perbuatan -
perbuatan tertentu sesuai sarat dan rukun yang dimulai dengan Takbiratul Ihram dan
disudahi dengan Salam. Tata caranya adalah sesuai yang dituturkan oleh para Sahabat yang melihat Rasulullah sewaktu sedang shalat. Turun-temurun hingga sekarang, maka begitulah kita dapat melihat orang-orang
mendirikan shalat.

Demikian pula kita mendirikan shalat sesuai ajaran yang kita
yakini kesahihannya hingga saat ini.

Menurut sejarahnya, perintah shalat diterima oleh Rasululah SAW ketika menunaikan Isra’ mi’raj. Bahwa Nabi
Muhammad naik menuju Sidratul Muntaha dan bertemu secara langsung (yaqodhoh)
dengan Allah SWT. Pada saat inilah Rasulullah mendapat perintah baginya beserta seluruh umat yang mempercayai keterutusannya, berupa shalat 50 kali
sehari yang kemudian dikurangkan hingga lima kali.

Pewahyuannya yang secara langsung ini menjadikan shalat diyakini oleh para ulama sebagai sebuah ibadah yang
memiliki keistimewaan - keistimewaan tertentu.

Shalat adalah ibadah yang
pertama kali akan ditimbang kelak dihari pembalasan. Jika seorang hamba baik shalatnya maka tentu menjadi baik pulalah seluruh amal perbuatannya. Sebaliknya,
jika seorang hamba jelek shalatnya, maka berarti buruk pulalah seluruh hidupnya.

Tentu urusan baik dan buruk ibadah shalat seseorang kemudian bukan hanya
ditentukan oleh rajin dan tidaknya ia pergi ke Masjid. Melainkan juga menghitung
khusyuk ataukah tidaknya, ikhlas atau pamernya seorang hamba ketika sedang menghadap Sang Pencipta alam semesta ini setiap waktunya. Sebagaimana firman
Allah, "Telah beruntunglah orang-orang mukmin, yaitu mereka yang khusyu' dalam shalatnya." (QS. Al-Mu'minun, 23:1-2)

Bukan hanya di akhirat Allah menjanjikan kebahagiaan bagi hambanya yang
mendirikan shalat dengan segenap jiwa dan raganya. Semenjak di dunia pun Allah
telah memberi kabar gembira kepada umat Islam bahwa "Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi…" (QS. al-A'raf, 7:96)

Meskipun ketaqwaan tidak dapat hanya diukur dari sisi lahiriah berupa shalat saja,
namun shalat jelas-jelas merupakan pintu masuk bagi setiap Muslim untuk memulai
pengabdian kepada Allah dan Rasulullah.


Sumber : https://www.facebook.com/KumpulanSejarahIslam?ref=stream

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...