Rabu, 19 Agustus 2009

LUKISAN Naturalisme I LUKISAN PENANGKAPAN DIPONEGORO I LUKISAN REALISME I LUKISAN ROMANTISME

"Iklan Bisnis Online"


Ayo bergabung di Ziddu untuk mengupload File dan bisa dapat dollar


Hanya dengan mengklik iklan saja bisa dapat dollar, ayo daftar di ClixSense, Bux.to Gratiis !


Anda ingin mendapatkan Hp Blackbery ikuti survey berikut ini,

Klik disini


Anda ingin Membangun Kekayaan Dari Internet ?

Klik disini


Jasa pembuatan website Klik disini


LUKISAN Naturalisme

Naturalisme Yaitu suatu bentuk karya seni lukis (seni rupa) dimana seniman berusaha melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyatan, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Supaya lukisan yang dibuat benar – benar mirip atau persis dengan nyata, maka susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin, setepat –setepanya. di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme. Untuk lebih jelasnya download disini

LUKISAN PENANGKAPAN DIPONEGORO

J.W. Pienema membuat lukisan tentang tema ini lebih dahulu daripada Raden Saleh. Lukisan Pienema yang berjudul Penaklukan Diponegoro menggambarkan peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro dari perspektif kolonial. Di dalam lukisannya, Pienema menciptakan sosok sang pangeran yang tidak berdaya dengan raut muka lelah seolah kehilangan akal, pasrah, dan tangan terbentang. Selain itu, terdapat hamparan tombak yang menandakan kalah perang. Di bagian belakang nampak Jenderal de Kock setengah bertolak pinggang sambil menunjuk ke arah kereta tahanan yang siap membawanya ke tempat pengasingan. Dua pengikut Pangeran Diponegoro dalam lukisan tersebut terlihat sangat menyesali perbuatannya, sampai “menyembah-nyembah” pada Jenderal de Kock.

Untuk lebih jelasnya download disini


LUKISAN REALISME


Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa unruk m

emperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India.

Realisme sebagai gerakan kebudayaan.

Realisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Perancis sebagai reaksi terhadap paham Romantisme yang telah mapan di pertengahan abad 19. Gerakan ini biasanya berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi. Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat di sekitar tahun 1840 hingga 1880. Penganut sastra realisme dari Perancis meliputi nama Honoré de Balzac dan Stendhal. Sementara seniman realis yang terkenal adalah Gustave Courbet dan Jean François Millet.

Realisme dalam seni rupa

Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup). Perupa realis cenderung mengabaikan drama-drama teatrikal, subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas, dan bentuk-bentuk klasik lainnya yang telah lebih dahulu populer saat itu. Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali perupa berusaha mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat. Sebagai contoh, pelukis foto di zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan sebagai perupa dengan karya realis, karena karyanya telah dengan lebih baik meniru penampilan fisik dan volume benda lebih baik daripada yang telah diusahakan sejak zaman Gothic.

Untuk lebih jelasnya download disini

LUKISAN ROMANTISME

Lukisan Raden Saleh yang berjudul “Badai” ini merupakan ungkapan khas karya yang beraliran Romatisme. Dalam aliran ini seniman sebenarnya ingin mengungkapkan gejolak jiwanya yang terombang-ambing antara keinginan menghayati dan menyatakan dunia (imajinasi) ideal dan dunia nyata yang rumit dan terpecah-pecah. Dari petualangan penghayatan itu, seniman cenderung mengungkapkan hal-hal yang dramatis, emosional, misterius, dan imajiner. Namun demikian para seniman romantisme sering kali berkarya berdasarkan pada kenyataan aktual.

Dalam lukisan “Badai” ini, dapat dilihat bagaimana Raden Saleh mengungkapkan perjuangan yang dramatis dua buah kapal dalam hempasan badai dahsyat di tengah lautan. Suasana tampak lebih menekan oleh kegelapan awan tebal dan terkaman ombak-ombak tinggi yang menghancurkan salah satu kapal. Dari sudut atas secercah sinar matahari yang memantul ke gulungan ombak, lebih memberikan tekanan suasana yang dramatis.

Untuk lebih jelasnya download disini

Lukisan Mona Lisa

Sebuah lukisan tua berusia lebih 500 tahun yang digantung di salah satu sudut dinding Museum Louvre di kota Paris, Perancis terus menjadikan misteri yang membingungkan khalayak ramai hingga saat ini. Lukisan cat minyak tersebut menggambarkan seorang gadis yang tidak dinafikan lagi kecantikannya.

Dia kelihatan menghadap ke arah pelukis dengan kedua pergelangan tangannya dirapatkan antara satu sama lain. Sekitar 1503, lukisan itu dibuat oleh Da Vinci.

Da Vinci itu tidak menyelesaikan dengan singkat lukisan tersebut, ketelitian serta berbagai penekanan dalam proses menghasilkan karya seni tinggi yang menyebabkan lukisan berjudul ‘Mona Lisa’ itu rampung empat tahun kemudian. Kini, setelah lebih dari 500 tahun berlalu, lukisan agung dengan lebar 53 cm dan panjang 77 cm itu tergantung di balik cermin yang terlindungi. Sebelum dipindahkan ke suatu galeri khusus pada April 2005, jutaan wisatawan dari seluruh dunia mengunjungi Museum Louvre semata-mata hanya ingin melihat potret yang penuh dengan misteri dan enigma itu.

Selain kekaguman akan karya seni yang memukau, tanda tanya pasti ada dibenak orang-orang yang memerhatikan dengan teliti raut wajah pada lukisan tersebut. Banyak yang mengatakan, jarang sekali manusia yang memiliki senyuman “semisteri” senyuman Mona Lisa. Bentuk senyuman itu tampak berbeda apabila dilihat dari sudut yang berlainan berlainan.

Ketakjuban akan senyuman itu menyebabkan ia menjadi suatu obyek penelitian. Para ahli psikologi dan pengkaji seni berusaha untuk menafsirkan makna di sebalik senyuman Mona Lisa. Sudut-sudut terkecil dalam lukisan berkenaan diteliti demi upaya untuk membongkar rahasia yang menyelubungi lukisan wanita tersebut. Dengan kecanggihan teknologi olah digital, sosok didalam lukisan direka ulang untuk mengetahui perasaan sang model ketika ia melepaskan senyuman seunik itu.

Program komputer yang dikembangkan di Universitas Illinois dan Universitas Amsterdam membandingkannya dengan berbagai ekspresi wajah manusia. Mengukur dengan sangat teliti bentuk seperti lengkungan bibir dan kerutan sekitar mata untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Hasilnya, program ‘pengenal emosi’ itu memberikan kesimpulan bahwa wanita dalam lukisan Da Vinci tengah berada dalam beberapa kondisi emosional, 83 persen dikatakan gembira, sembilan persen muak, enam persen takut dan dua persen marah.

Pada tahun 2003 ilmuwan dari Harvard University mengatakan bahwa cara mata-nya memandang membuatkan senyuman Mona Lisa hanya tampak unik ketika seseorang memandang bagian lain dari lukisan tersebut. Baru-baru ini pula, sekumpulan penyelidik Kanada mencoba membongkar misteri dengan mengasumsikan bahwa senyuman Mona Lisa sebagai tanda kegembiraan wanita yang baru saja melahirkan anak keduanya.

Untuk lebih jelasnya download disini


Pengemis / The Begger (1974) [AFFANDI]


Lukisan Affandi yang menampilkan sosok pengemis ini merupakan manifestasi pencapaian gaya pribadinya yang kuat. Lewat ekpresionisme, ia luluh dengan objek-objeknya bersama dengan empati yang tumbuh lewat proses pengamatan dan pendalaman. Setelah empati itu menjadi energi yang masak, maka terjadilah proses penuangan dalam lukisan seperti luapan gunung menuntaskan gejolak lavanya. Dalam setiap ekspresi, selain garis-garis lukisanya memunculkan energi yang meluap juga merekam penghayatan keharuan dunia bathinnya. Dalam lukisan ini terlihat sesosok tubuh renta pengemis yang duduk menunggu pemberian santunan dari orang yang lewat. Penggambaran tubuh renta lewat sulur-sulur garis yang mengalir, menekankan ekspresi penderitaan pengemis itu. Warna coklat hitam yang membangun sosok tubuh, serta aksentuasi warna-warna kuning kehijauan sebagai latar belakang, semakin mempertajam suasana muram yang terbangun dalam ekspresi keseluruhan.

Namun dibalik kemuraman itu, vitalitas hidup yang kuat tetap dapat dibaca lewat goresan-goresan yang menggambarkan gerak sebagian figur lain. Dalam konfigurasi objek-objek ini, komposisi yang dinamis. Dinamika itu juga diperkaya dengan goresan spontan dan efek-efek tekstural yang kasar dari plototan tube cat yang menghasilkan kekuatan ekspresi.
Untuk lebih jelasnya download disini


Pusaran Angin Sempurna dalam Lukisan van Gogh I LUKISAN FAUVISME I Lukisan Karya Erik Tembus Pasar Mancanegara

"Iklan Bisnis Online"


Ayo bergabung di Ziddu untuk mengupload File dan bisa dapat dollar


Hanya dengan mengklik iklan saja bisa dapat dollar, ayo daftar di ClixSense, Bux.to Gratiis !


Anda ingin mendapatkan Hp Blackbery ikuti survey berikut ini,

Klik disini


Anda ingin Membangun Kekayaan Dari Internet ?

Klik disini


Jasa pembuatan website Klik disini

Pusaran Angin Sempurna dalam Lukisan van Gogh

Beberapa lukisan Vincent van Gogh berisi gambar-gambar misterius yang mungkin menggambarkan kerumitan otaknya. Lukisan-lukisan tersebut menggambarkan pusaran angin yang secara matematis sangat mirip dengan pola pusaran air sebenarnya atau turbulensi udara yang terbentuk di belakang mesin pesawat yang membelah udara.

Jose Luis Aragon, seorang ahli fisika dari National Autonomous University of Mexico dan koleganya menemukan bahwa goresan pelukis Belanda itu sangat sesuai dengan formula matematika turbulensi. Bentuk-bentuk seperti itu terlihat pada lukisan The Starry Night yang dilukis tahun 1889 dan Road with Cypress and Star pada 1890.

Salah satu lukisan terakhirnya yang diberi judul Wheat Field with Crows pada 1890, sebelum ia bunuh diri pada usia 37 tahun dengan menembakkan pistol ke kepalanya, juga terdapat gambar pusaran angin. Lukisan-lukisan ini dibuat ketika van Gogh mengalami goncangan mental. Pelukis tersebut merasakan halusinasi, penurunan kesehatan, dan tidak sadar, bahkan mungkin terkena epilepsi.

"Kami yakin van Gogh memiliki kemampuan unik untuk menggambarkan turbulensi pada saat menderita goncangan jiwa berkepanjangan," kata Aragon.

Sebaliknya, lukisan berjudul Self-portrait with Pipe and Bandage Ear pada 1888 tidak menggambarkan pusaran angin satupun. Lukisan ini digambarkan van Gogh sebagai ’puncak kenikmatan’ dan banyak yang mengasosiasiakannya dengan obat-obatan aditif potassium bromida yang akhirnya merusak hidupnya.

Untuk lebih lengkapnya download disini

LUKISAN FAUVISME

Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.

Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul GauguinPaul Sérusier:

"How do you see these trees? They are yellow. So, put in yellow; this shadow, rather blue, paint it with pure ultramarine; these red leaves? Put in vermilion."

"Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion."

Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.

Untuk lebih jelasnya download disini

Lukisan Karya Erik Tembus Pasar Mancanegara

Jangan anggap remeh sebuah lukisan. Walaupun hanya berbentuk lukisan, harganya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Sebagai contoh lukisan karya Alm. Affandi dan Alm. Basuki Abdullah bisa mencapai ratusan juta lebih. Walaupun namanya belum setenar pelukis-pelukis tersebut, lukisan Erik Muhammad N. B sudah di akui di banyak negara.
Kepiawaiannya memainkan kuas diatas kanvas di dapatkan dari ayahnya yang bernama Edi Suparman yang juga berprofesi sebagai pelukis. “ Sebenarnya aliran lukisan saya bersifat naturalis tapi saat ini jenis lukisan tersebut kurang diminati. Jadi saya merubah style saya menjadi abstrak dan ternyata lebih laku”, ujar Erik (26) ditempat kerjanya yang beralamatkan di Jl. Imogiri Barat Km 4,5 Jotawang, Bangunharjo, Sewon, Bantul Telp. 081578844906. Awal mula hasil karya pemuda kelahiran Jawa Barat ini sampai ke luar negeri, pada tahun 2001 ada turis dari Australia melihat-lihat koleksi “Arwana Furnicraft” yang kebetulan dikelola oleh Erik dan adiknya. Turis tersebut tertarik dengan lukisan yang dipajang di showroomnya dan kemudian membeli lukisan itu. Beberapa bulan kemudian Turis Australia itu datang lagi dan memesan beberapa lukisan dengan corak Aborigin. Mulai saat itulah lukisannya laku keras dan tidak pernah sepi order. Harga lukisannya tidak terlalu mahal, berkisar antara Rp 75.000-Rp 5juta/lukisan tergantung dengan ukuran dan tingkat kesulitannya. Erik juga menerima order lukisan yang bentuk dan desainnya terserah pemesan. Media yang digunakan antara lain kanvas, cat acrylik dan cat minyak. Waktu untuk menyelesaikan 1 buah lukisan berkisar antara 3-30 hari.
untuk lebih jelasnya download disini

LUKISAN KUBISME

kubisme adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsip-prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melalui pendekatannya masing-masing

pada kubisme, bentuk –bentuk karyanya menggunakan bentuk –bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran dan sebagainya) seniman kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas surat kabar, gambar –gambar poster dan lain- lain.

Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative muncul setelah Picasso dan Braque menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan Paul Cezanne, terutama karya still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga meneteskan aliran baru.

Istilah "Kubis" itu sendiri, tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles (kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants, berkomenmtar bahwa karya Braque sebagai reduces everything to little cubes (menempatkan segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blas menyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib). Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan petits cubes (kubus kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran seperti karya-karya tersebut. Untuk lebih jelasnya download disini



Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...