"Iklan Bisnis Online"
Hanya dengan mengklik iklan saja bisa dapat dollar, ayo daftar di
ClixSense Gratiis !
Anda ingin mendapatkan Hp Blackbery ikuti survey berikut ini,
Jasa pembuatan website Klik disini
Ayo bergabung di Ziddu untuk mengupload File dan bisa dapat dollar
Penggolongan suatu sistem koloid didasarkan pada jenis fase terdispersi dan fase pendispersinya tersebut.
Koloid yang mengandung fase terdispersi padat disebut sol. Jadi, ada tiga jenis sol, yaitu sol padat (padat dalam padat), sol cair (padat dalam cair), dan sol gas (padat dalam gas). Istilah sol biasa digunakan untuk menyatakan sol cair, sedangkan sol gas lebih dikenal dengan aerosol (aerosol padat). Koloid yang mengandung fase terdispersi cair disebut emulsi. Emulsi juga ada tiga jenis, yaitu emulsi padat (cair dalam padat), emulsi cair (cair dalam cair), dan emulsi gas (cair dalam gas). Istilah emulsi biasa digunakan untuk menyatakan emulsi cair, sedangkan emulsi gas juga dikenal dengan nama aerosol (aerosol cair). Koliod yang mengandung fase terdispersi gas disebut buih. Hanya ada dua jenis buih, yaitu buih padat dan buih cair. Campuran antara gas dengan gas selalu bersifat homogen jadi merupakan larutan, bukan koloid. Istilah buih biasa digunakan untuk menyatakan buih cair. Dengan demikian ada 8 jenis koloid, seperti berikut ini :
1. Fase Terdispersi : Padat
Fase Pendispersi : Gas
Nama : Aerosol
Contoh : Asap (smoke), debu di udara
2. Fase Terdispersi : Padat
Fase Pendispersi : Cair
Nama : Sol
Contoh : Sol emas, sol belerang, tinta, cat
3. Fase Terdispersi : Padat
Fase Pendispersi : Padat
Nama : Sol Padat
Contoh : Gelas berwarna, intan hitam
4. Fase Terdispersi : Cair
Fase Pendispersi : Gas
Nama : Aerosol
Contoh : Kabut (fog), dan awan
5. Fase Terdispersi : Cair
Fase Pendispersi : Cair
Nama : Emulsi
Contoh : Susu, santan, minyak ikan,
6. Fase Terdispersi : Cair
Fase Pendispersi : Padat
Nama : Emulsi padat
Contoh : Jelly, mutiara, opal
7. Fase Terdispersi : Gas
Fase Pendispersi : Cair
Nama : Buih
Contoh : Buih sabun, krim kocok
8. Fase Terdispersi : Gas
Fase Pendispersi : Padat
Nama : Buih padat
Contoh : Karet busa, batu apung
Aerosol
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut aerosol padat; jika zat yang terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol cair.
Contoh aerosol padat : asap dan debu dalam udara
Contoh aerosol cair : kabut dan awan
Dewasa ini banyak produk dibuat dalam bentuk aerosol, seperti semprot rambut (hair spray), semprot obat nyamuk, parfum, cat semprot, dan lain-lain. untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong (propelan aerosol). Contoh bahan pendorong yang banyak digunakan adalah senyawa klorofluorokarbon (CFC) dan karbon dioksida.
Sol
Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol. Koloid jenis sol banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri.
Contoh sol: air sungai (sol dari lempung dalam air), sol sabun, sol detergen, sol kanji, tinta tulis, dan cat.
Emulsi
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut emulsi. Syarat terjadinya emulsi ini adalah kedua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan. Emulsi dapat digolongkan kedalam dua bagian, Yaitu emulsi minyak dalam air (M/A) atau emulsi air dalam minyak (A/M). dalam hal ini, minyak diartikan sebagai semua zat cair yang tidak bercampur dengan air.
Contoh emulsi minyak dalam air (M/A) : santan, susu, dan lateks
Contoh emulsi air dalam minyak (A/M) : mayonnaise, minyak bumi, dan minyak ikan.
Emulsi terbentuk karena pengaruh suatu pengemulsi (emulgator). Contohnya adalah sabun yang dapat mengemulsikan minyak kedalam air. Jika campuran minyak dengan air dikocok, maka akan diperoleh suatu campuran yang segera memisah jika didiamkan. Akan tetapi, jika sebelum dikocok ditambahkan sabun atau deterjen, maka diperoleh campuran yang stabil yang kita sebut emulsi. Contoh lainnya adalah kasein dalam susu dan kuning telur dalam mayonnaise.
Buih
Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. Seperti halnya dengan emulsi, untuk menstabilkan buih diperlkukan zat pembuih, misalnya sabun, detergen, dan protein. Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat cair yang mengandung pembuih.
Buih digunakan pada berbagai proses, misalnya, pada pengolahan bijih logam, pada alat pemadam kebakaran, dan lain-lain. Adakalanya buih tidak dikehendaki. Zat-zat yang dapat memecah/mencegah buih antara lain eter, isoamil alkohol, dan lain-lain.
Gel
Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel. Contoh: agar-agar, lem kanji, selai, gelatin, gel sabun, dan gel silica. Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersinya sehingga terjadi koloid yang agak padat.