Senin, 31 Desember 2018

Velg Ori vs Velg Replika, Mana yang Lebih Baik?

Velg replika telah menjadi pilihan alternatif terhadap tingginya harga velg orisinal di pasaran. Jika velg orisinil ada yang menjual lebih murah dalam kondisi bekas biasanya spesifikasi dan unitnya terbatas. Velg replika menjadi menggiurkan karena dengan harga yang relatif lebih murah, mobil seketika akan mendapat tampilan baru.

Ada beberapa macam proses pembuatan pada velg aftermarket dan proses ini yang menjadi penentu kualitas velg mobil yang aman. Baik velg aftermarket orisinal, velg OEM (Original Equipment Manufacturer) maupun velg replika memiliki banyak variasi dalam proses produksinya. Artinya, kualitas velg terletak pada bagaimana velg itu dibuat, bukannya siapa yang membuatnya.

Vleg Original, Vleg Replika

Dalam memilih velg mobil yang aman sebaiknya pilihlah velg ori, baik itu OEM maupun aftermarket. Tentunya, memiliki kualitas yang lebih baik dari pada velg replika karena harga tidak pernah berbohong. Namun, saat ini karena besarnya permintaan pasar sehingga mulai bermunculan beberapa produsen nakal yang melewatkan banyak proses pengujian.

Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk memastikan velg mobil yang aman digunakan. Jika pada velg replika tidak dilakukan pengujian, tidak heran banyak produk yang mengalami kecacatan dari segi kualitas seperti terasa bergetar, mudah peang, retak atau bahkan pecah. Pada tahap pengujian membutuhkan biaya yang cukup mahal, hampir semua produsen velg replika tidak ingin repot untuk menguji produknya.

Selain mempunyai kualitas lebih rendah, velg replika biasanya hanya melewati pengujian fisik yang ringan atau bahkan tidak sama sekali.

Produsen velg orisinal aftermarket sekaligus OEM, biasanya mengharuskan setiap velg yang diproduksi dilakukan pengujian ketat seperti berikut:
  • Dynamic Fatigue Testing, merupakan simulasi pengujian pada kondisi jalan normal untuk mengetahui bagaimana velg menghadapi gesekan dan tekanan kontak dengan jalanan.
  • Cornering Testing, merupakan pengujian untuk mengetahui tingkat efektivitas vleg saat menghadapi perubahan beban saat berada di tikungan.
  • Impact Testing, merupakan pengujian untuk mengetahui kekuatan vleg saat menghadapi polisi tidur maupun lubang.

Modifikasi Ban Mobil

Bagi sebagian orang, membuat mobil keren menjadi sebuah keharusan. Melakukan modifikasi beberapa aksesoris mobil menjadi pilihan yang tepat, salah satunya dengan memilih velg yang aman dan keren.

Melakukan modifikasi secara sederhana dapat Anda lakukan dengan mengganti velg tipe racing. Dalam mengganti velg, harus diperhatikan ukuran velg mobil yang aman. Mengganti velg bawaan dengan produk aftermarket yang memiliki diameter yang lebih besar tidak dilarang namun hanya boleh naik 2 inci aja.

Batasan tersebut berguna untuk menjaga roda agar tidak mudah rusak. Ketika velg melebihi ukuran standart, kerja putaran roda menjadi lebih berat dan beban yang ditanggung oleh roda semakin tinggi. Velg dengan ukuran yang lebih besar mempunyai langkah yang lebih cepat dan jauh. Putaran itu akan menjadi sulit dikontrol oleh sistem pengereman yang dirancang untuk ukuran di bawah diameter velg aftermarket tadi.

Tentunya hal ini cukup berbahaya bagi keselamatan dalam berkendara. Dilihat dari segi keselamatan lainnya, menggunakan velg yang lebih besar ukurannya tidak lebih dari 2 inci tetap dapat menjaga ban agar tetap awet.

Nah itulah beberapa hal yang harus Anda perhatikan mengenai velg sebelum memilih velg mobil yang aman. Anda dapat menemui bengkel resmi untuk berkonsultasi jika ingin mengubah velg mobil Anda. Pilihlah dealer yang memiliki velg mobil yang aman bagi kendaraan Anda. Anda dapat melakukan online booking bengkel di Seva.id yang memiliki rekan dealer resmi.

Mobil Terobos Banjir AC Perlu Dimatikan atau Biarkan Menyala?

Banjir merupakan masalah yang sering dihadapi oleh masyarakat saat musim hujan tiba. Di Jakarta, hampir setiap musim hujan, banjir datang dan menggenangi jalan-jalan, menimbulkan kemacetan panjang karena ada beberapa mobil yang mogok saat menerjang banjir.

Oleh karena itu, pengendara harus bisa melakukan beberapa trik untuk menjaga mobil tetap menyala saat melewati banjir agar tidak menghambat laju pengguna jalan lainnya. Salah satu triknya adalah dengan mematikan AC mobil.

Kenapa perlu mematikan AC? Hal ini karena menyalakan AC dapat merusak komponen yang terdapat di dalamnya. Memang dampaknya tidak langsung terasa, tetapi cepat atau lampat udara dingin yang keluar dari kompresor akan berkurang.


Selain itu, menyalakan AC ketika melewati banjir juga dapat mengganggu kinerja mesin. Misalnya, ada bagian mesin yang terkena air, baik busi, koil, atau CDI, mobil akan mati atau mogok. Ini juga berlaku ketika sedang berkendara waktu hujan lebat.

Jadi, jika tidak ingin mobil bermasalah, lebih baik gunakan AC seperlunya saja untuk menjaga mobil tetap melaju dengan sempurna.

Jika mobil sudah berhasil melewati banjir, AC dapat dinyalakan kembali. Biasanya, ketika menyalakannya, kadang akan terdengar suara decitan dari v-belt yang terkena cipratan air. Tetapi, dalam sekejap bunyi itu akan hilang dengan sendirinya.

Usahakan mesin mobil tetap menyala

 
Selain mematikan AC, jangan lupa juga untuk menjaga mesin mobil agar tetap menyala ketika melewati banjir dengan cara menahan kopling. Ini sebenarnya adalah teknik dasar melewati banjir, yaitu dengan menggunakan transmisi atau gigi paling rendah dan tahan setengah kopling. Lalu, usahakan putaran mesin berada di 2.500 rpm.

Apabila menggunakan mobil bertransmisi otomatis, kemudikan mobil dengan gigi rendah. Posisikan pada 1 atau L agar putaran mesin tetap stabil. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir air yang masuk ke dalam mesin melalui knalpot atau lubang filter udara.

Setelah itu, lakukan pengereman secara berkala setelah melewati banjir. Tujuannya adalah untuk mengeringkan piringan dan kanvas rem serta memastikannya tetap berfungsi dengan baik.

tips agar rem tidak blong

Saat melewati banjir, sebisa mungkin ambil jalur yang memiliki permukaan lebih tinggi agar mobil tidak terendam begitu dalam di genangan air. Biasanya, jalur yang permukaannya lebih tinggi daripada yang lainnya  adalah jalur tengah.

Namun, jika genangan air sudah menelan hampir setengah dari bagian mobil, lebih baik jangan melanjutkan perjalanan. Jika bisa, hindari jalan tersebut dengan berputar arah. Jangan sampai terjebak di tengah banjir. Selain susah untuk keluar dari mobil, hal tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan fatal pada komponen-komponen mobil.

Untuk itu, tetap berkendara dengan aman ya, agar kondisi mobil tetap terjaga dengan baik dan tidak merugikan diri sendiri.

Jangan lupa cek kendaraan Anda usai terobos banjir ya, lebih aman lagi jika pengecekan dilakukan di bengkel resmi untuk menghindari potensi kerusakan.

mobil terendam banjir

Suku Cadang Mobil Ini Wajib Rutin Diganti, Apa Saja?

Tiap pemilik mobil pasti ingin kendaraannya itu selalu dalam kondisi yang prima. Apalagi kalau mobil tersebut dipakai sebagai penunjang aktivitas sehari-hari. Selain perlu rajin perawatan berkala dan servis rutin, ternyata ada suku cadang yang rutin harus diganti.

Perawatan berkala dan servis rutin merupakan kewajiban pemilik mobil. Salah satu tujuannya adalah menjaga kondisi mobil agar tetap prima dan bebas dari masalah saat digunakan.

Dalam perawatan berkala dan servis rutin pun kadang disarankan malah kadang diwajibkan untuk mengganti suku cadang. Meski telah teruji oleh pabrikan, ternyata suku cadang sendiri memiliki masa pakai.

Terlambat mengganti suku cadang bisa jadi menimbulkan kerusakan yang lebih besar pada mobil. Yang lebih parah, pemilik mobil harus mengeluarkan uang lebih besar untuk memperbaikinya.

Berikut adalah suku cadang yang rutin diganti dan usia pakai relatif cepat.


Oli mesin dan filter oli

Sepertinya sudah tidak perlu ditanyakan mengapa oli mesin dan filter oli menjadi suku cadang yang rutin diganti dan usia pakai relatif cepat.

Fungsi oli mesin sendiri sangatlah vital, yaitu melumasi bagian dalam mesin dan menjaga agar bagian dalam mesin bekerja dengan baik tanpa benturan dan terhindar gesekan antar komponen.

Sementara filter oli berfungsi untuk menyaring kotoran yang timbul dari dari gesekan mesin dan menyaring karbon, sebelum oli mesin disirkulasikan ke seluruh bagian mesin

Semakin sering mobil dipakai, maka semakin berat pula beban kerja oli mesin dan filter oli. Terlebih jika sering terjebak macet dalam kondisi stop and go dan mobil sering melakukan perjalanan jauh.

Pabrikan menyarankan untuk mengganti oli mesin pada 1.000 kilometer pertama di mobil baru. Seterusnya disarankan untuk rutin mengganti oli mesin filter oli tiap 10.000 kilometer.


Filter udara

Meski dapat dibersihkan saat perawatan berkala dan servis rutin, tapi nyatanya filter udara memiliki batas usia dan wajib diganti.

Berfungsi menyaring kotoran atau debu dari udara luar, filter udara yang kotor dapat menghambat suplai udara yang masuk ke ruang bakar. Ya, rajin membersihkan filter udara juga dapat menghemat konsumsi bahan bakar pada mobil.

Filter udara disarankan untuk dibersihkan tiap 10.000 kilometer dan wajib diganti tiap 40.000 kilometer. Bisa juga lebih cepat jika mobil sering lewat jalan yang berdebu.

Bila filter udara tidak dibersihkan dan terlalu kotor, debu atau kotoran dari luar bisa masuk dan menghambat suplai udara yang masuk ke ruang bakar. Akibatnya konsumsi bahan bakar jadi lebih boros.


Busi

Suku cadang yang satu ini memang kecil, tapi kalo sudah bermasalah berpengaruh besar pada kinerja mobil.

Busi yang terganggu kinerjanya dapat membuat konsumsi bahan bakar pada mobil menjadi lebih boros akibat pembakaran yang kurang optimal pada ruang mesin. Tugas busi lah yang memantik api agar pembakaran pada ruang mesin dapat berjalan.

Karena itu, agar pembakaran lebih sempurna, pemilik mobil disarankan untuk rajin mengecek busi. Jika sudah kotor, bisa dibersihkan, namun lebih optimal diganti sekalian yang baru.

Penggantian busi biasanya dilakukan pada jarak pemakaian 20.000 kilometer.


Aki

Tanda-tanda aki atau accu mobil yang melemah dan perlu diganti adalah tidak adanya koneksi remote ke sistem alarm, bunyi klakson tidak nyaring, lampu indikator dashboard lemah atau tidak menyala sama sekali, dan pada akhirnya mesin tidak dapat dinyalakan.

Melemahnya aki mengakibatkan tidak adanya pasokan tenaga ke sistem kelistrikan mobil. Untuk itu, periksa kondisi aki secara berkala. Bahkan ganti suku cadang tersebut bila diperlukan.

Aki biasanya akan melemah saat masuk tahun kedua atau ketiga penggunaan mobil dalam keadaan normal. Artinya tidak ada tambahan perangkat elektronik dan aksesoris kelistrikan lain.


Filter AC
Filter AC yang kotor dan berdebu dapat menggangu kinerja AC. Ketika kinerja AC terganggu, suhu kabin akan sulit dingin, dan lama-lama AC pun bisa rusak.

Jangan lupa untuk selalu merawat dan membersihkan filter AC. Jika memang sudah dianjurkan untuk ganti, sebaiknya lakukanlah pergantian filter AC secara berkala.

Umumnya filter AC direkomendasikan diganti tiap 20.000 kilometer.


Kampas rem

Rem merupakan komponen yang wajib dicek secara berkala agar tetap aman saat berkendara. Perawatan yang biasanya dilakukan adalah melihat kondisi kampas rem, apakah butuh penggantian atau tidak.

Untuk mengecek ketebalan kampas rem dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, jika terdengar bunyi decitan dari bagian rem, kemungkinan besar kampas rem mobil sudah tipis dan menyebabkan bunyi gesekan antara dua logam.

Lalu, kampas rem yang habis juga dapat terdeteksi ketika sedang menginjak pedal rem. Biasanya, pada saat melakukan pengereman, pijakan pedal rem akan terasa lebih dalam dari biasanya.

Cara selanjutnya adalah dengan melihat ketinggian minyak rem.  Apabila volume minyak rem di bawah garis normal, ada baiknya langsung mengecek kondisi kampas rem, karena kampas rem yang tipis dapat menyebabkan kurangnya minyak rem yang berada di reservoir.

Idealnya, kampas rem sebagai suku cadang yang rutin diganti tiap 20.000 pemakaian mobil.
 

Servis 40.000 kilometer

Pada saat mobil memasuki pemakaian di angka 40.000 kilometer, biasanya akan banyak suku cadang yang rutin diganti. Mobil pun telah waktunya servis besar.

Selain yang telah disebutkan di atas, suku cadang yang diganti karena sudah memasuki batas usia antara lain tie rod, balljoint, evaporator, bearing roda, fan belt, kampas kopling, oli transmisi, air radiator, bahkan ban.

Biasanya pemilik mobil yang apik sudah hafal kapan harus mengganti suku cadang yang rutin diganti. Usianya ada yang berdasarkan tahun, pemakaian, serta ada juga yang berdasarkan jarak tempuh kilometer penggunaan mobil.


Ingat, gunakan selalu suku cadang orisinal yang direkomendasikan pabrikan. Suku cadang orisinal sudah terbukti lebih awet dan presisi, sehingga aman untuk mobil kesayangan Anda.

Selain itu, jika waktu Anda sangat terbatas untuk menunggu giliran di bengkel resmi, lakukan pemesanan booking service di muka melalui Seva.id untuk menghemat waktu.

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...