RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA. :
Program :
Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata Pelajaran :
Sejarah
Kelas/Semester :
XI/2
Standar
Kompetensi : 3. Menganalisis Sejarah Dunia yang
Mempengaruhi
Sejarah Bangsa Indonesia dari Abad ke-18
sampai
dengan Abad ke-20
Kompetensi Dasar : 3.2. Menganalisis pengaruh
Revolusi Industri di Eropa
terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi,
dan Politik di
Indonesia
Indikator : -
Mengidentifikasi pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi,
dan Politik
di Indonesia
Alokasi Waktu :
1x45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
·
Mengidentifikasi
pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan
Politik di Indonesia
Karakter siswa yang diharapkan :
§ Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
§ Percaya
diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi,
tekun/tabah, bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu
memimpin), Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan).
B. Materi Pembelajaran
·
Pengaruh
Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik di
Indonesia
C.
Metode
Pembelajaran
Pendekatan model ICT dan life skill, pemberian tugas, tanya jawab
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka
|
Terstruktur
|
Mandiri
|
·
Mengidentifikasi
pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan
Politik di Indonesia
|
·
Jelaskan
akibat-akibat yang ditimbulkan oleh Revolusi Industri!
|
·
Siswa
dapat Mengidentifikasi pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan
Sosial, Ekonomi, dan Politik di Indonesia
|
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1.
Kegiatan
Pendahuluan
·
Apersepsi
guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan “Apa latar belakang
terjadinya Revolusi Industri?”.
·
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2.
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan
eksplorasi, guru:
·
Guru
dan peserta didik melakukan tanya jawab mengenai pengaruh Revolusi Industri di
Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik di Indonesia (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, Siswa:
·
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai
yang ditanamkan: menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
·
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai
yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,)
3.
Kegiatan
Penutup
·
Bersama-sama
melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang ditanamkan: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
·
Menarik
kesimpulan materi. (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
·
Peserta
didik mengerjakan soal evaluasi akhir semester 2 pilihan ganda (hal 279 – 285
no. 1 – 20) dan soal uraian (hal 285 no. 1 – 10). (nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.);
E. Sumber Belajar
·
Kurikulum
KTSP dan perangkatnya
·
Pedoman
Khusus Pengembangan Silabus KTSP SMA XI IPS -
·
Buku
sumber Sejarah SMA XI IPS – (hal 249 –
285)
·
Peta
konsep
·
Power
point
·
OHP/slide
·
Buku-buku
penunjang yang relevan
·
Internet
F. Penilaian
- Evaluasi semester 2 pilihan ganda hal 279 – 285 no. 1 – 50 (skor 1 s/d 50) dan soal uraian hal 285 no. 1 – 15 (skor setiap soal benar 3 – 4).
Kunci Jawaban
Evaluasi Semester 2
A.
1. e
2. a
3. c
4. b
5. b
6. b
7. b
8. d
9. c
10. d
11. d
12. a
13. a
14. c
15. c
16. a
17. d
18. c
19. c
20. c
21. d
22. e
23. a
24. a
25. c
26. c
27. e
28. c
29. d
30. a
31. b
32. b
33. d
34. c
35. d
36. e
37. b
38. d
39. e
40. e
41. d
42. a
43. c
44. d
45. c
46. e
47. c
48. e
49. George Wahington
50.
b
B.
1. Merkantilisme merupakan perekonomian yang
berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya. Merkantilisme menyebabkan
kolonialisme dan imperialisme kuno yang berusaha mendapatkan gold (emas). Revolusi Industri dan
kapitalisme menyebabkan perkembangan modal dan perindustrian sehingga
memunculkan kolonialisme dan imperialisme modern. Kolonialisme dan imperialisme
modern berusaha mendapatkan daerah pemasaran dan penghasil bahan mentah serta
menjadi tempat perputaran modal.
2.
Mendapatkan
daerah pemasaran hasil industri, mendapatkan daerah penghasil bahan mentah atau
bahan baku, mendapatkan daerah penanaman modal, mengeksploitasi sumber daya
alam dan manusia di daerah baru.
3. Pada masa pemerintahan Belanda, awalnya
diwakili oleh VOC yang melakukan monopoli perdagangan. Kemudian dilanjutkan
oleh Daendels yang ditugaskan untuk mempertahankan Jawa dari serangan Inggris.
Inggris kemudian berhasil menguasai Indonesia di bawah pimpinan Raffles yang
menerapkan sistem sewa tanah. Pemerintahan kolonial di Indonesia kembali ke
tangan Belanda dan dilanjutkan dengan penerapan sistem tanam paksa yang
dicetuskan oleh van den Bosch. Sistem tanam paksa mendapat banyak kecaman
sehingga dihapuskan. Kebijakan diganti dengan Politik Pintu Terbuka yang
merupakan usulan dari partai liberal di parlemen Belanda. Kebijakan tersebut
memberikan kebebasan pada swasta untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Kemudian van Deventer mengusulkan Politik Etis sebagai balas budi kepada rakyat
Indonesia.
4. Rakyat Indonesia sangat menderita dan
dalam kondisi yang memprihatinkan. Rakyat dieksploitasi oleh pemerintah
kolonial, baik fisik maupun harta bendanya.
5. Faham-faham baru tersebut membuka
pemikiran rakyat Indonesia tentang kesadaran sebagai satu kesatuan. Faham-faham
tersebut pada akhirnya menyadarkan rakyat untuk bersatu dan berjuang melawan
penjajahan.
6.
Faham-faham
tersebut membangun sebuah kesadaran bersama akan pentingnya kemerdekaan untuk
mengangkat masyarakatnya dari kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan.
7. Transformasi etnik dan identitas
kebangsaan Indonesia berkembang akibat pendidikan yang dimiliki oleh kaum terpelajar.
Mereka mempelajari pengetahuan baru yang membangkitkan semangat kebangsaan
untuk lepas dari penjajah. Semangat tersebut mendorong berdirinya
organisasi-organisasi pergerakan nasional di Indonesia.
8. Kemunculan kaum elite nasional tidak lepas
dari perkembangan kota-kota besar di Indonesia. Di kota-kota ini, berdiri
berbagai lembaga pendidikan yang menarik minat kaum muda dari berbagai daerah
untuk datang dan menimba ilmu. Proses transfer pemikiran dan ide-ide antara
pada pemuda menumbuhkan rasa persatuan, senasib, dan semangat untuk memperbaiki
bangsa. Rasa persatuan kemudian memupus identitas kedaerahan yang melebur
menjadi satu tujuan, yaitu Indonesia Merdeka.
9. Pendidikan mengubah pandangan dan
pemikiran rakyat Indonesia. Hubungan sosial yang pada awalnya hanya didasarkan
pada kedaerahan. Dengan mengenyam pendidikan, pola pikir rakyat semakin terbuka
bahwa mereka selama ini berada dalam belenggu penjajah dan memiliki perasaan
senasib sebagai terjajah. Kesadaran tersebut mengubah hubungan sosial mereka menjadi
satu kesatuan sebagai bangsa.
10.
Emansipasi
wanita dipelopori oleh R.A. Kartini. Dilanjutkan dengan gerakan wanita yang
merupakan bagian dari organisasi lokal kedaerahan atau keagamaan. Namun, pada
perkembangannya, tumbuh organisasi-organisasi perempuan yang berdiri sendiri,
seperti Keradjinan Amai Setia, Pawiyatan Wanito, Wanito Hadi, Wanita Rukun
Sentosa, dan Wanita Utomo. Kaum perempuan juga menerbitkan surat kabar dan
mengadakan Kongres Perempuan I dan Kongres Perempuan II.
11.
Kongres
Pemuda I menerima dan mengakui cita-cita persatuan Indonesia. Kongres Pemuda II
menghasilkan sumpah setia Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa, Indonesia.
12. Untuk menarik simpati rakyat Indonesia
dengan mengajak para tokoh nasionalis Indonesia bergabung dan bekerjasama dalam
organisasi Poetra.
13. Perlawanan rakyat bermula dari sistem
monopoli yang diterapkan oleh VOC yang merugikan jaringan perdagangan para
pedagang lokal. Sikap kejam dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah
kolonial Belanda juga menjadi penyebab perlawanan rakyat Indonesia. Perlawanan
rakyat Indonesia sebelum tahun 1900 bersifat kedaerahan. Dalam artian,
perlawanan di satu daerah tidak berhubungan dengan perlawanan di daerah lain.
Perjuangan itu dengan mudah dapat dipatahkan oleh Belanda. Perlawanan setelah
tahun 1900 dilakukan dengan diplomasi politik yang berbasis persatuan.
Perlawanan tersebut dilakukan dengan strategi yang baik dan terstruktur.
14.
Barang
konsumsi melimpah dengan harga yang murah, terjadi urbanisasi, pemogokan dan
kerusuhan buruh akibat upah rendah, ketimpangan ekonomi, sistem transportasi
berkembang pesat, imperialisme dan kolonialisme modern.
15.
Revolusi
Amerika tidak begitu memberikan dampak pada kehidupan masyarakat Indonesia.
Revolusi Prancis dampaknya pada Indonesia adalah berubahnya pemerintahan di
Belanda juga mempengaruhi pemerintahan di Indonesia. Revolusi Industri
memberikan dampak semakin banyaknya pemenuhan bahan baku. Revolusi Rusia
memberikan dampak meluasnya paham komunisme.
Mengetahui,
Kepala
|
|
Juli 2011
Guru Mapel Sejarah
|
Sumber :
http://aguswuryanto.wordpress.com/rpp-dan-silabus-berkarakter-sma/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar