Inovasi dapat diartikan
sebagai sesuatu yang baru dalam situasi sosial tertentu yang digunakan untuk menjawab
atau memecahkan suatu permasalahan. Dilihat dari bentuk atau wujudnya “sesuatu
yang baru” itu dapat berupa ide, gagasan, benda atau mungkin tindakan. Sedangkan
dilihat dari maknanya, sesuatu yang baru itu bisa benar-benar baru yang belum
tercipta sebelumnya yang kemudian disebut dengan invantion, atau dapat juga tidak benar-benar- baru sebab sebelumnya
sudah ada dalam konteks sosial yang lain yang kemudian disebut dengan istilah discovery. Proses invantion, misalkan penerapan metode atau pendekatan pembelajaran
yang benar-benar baru dan belum dilaksanakan di mana pun untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pembelajaran, contohnya berdasarkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi kita dapat mendesain pembelajaran melalu Hand Phone yang selama ini belum ada; sedangkan
proses discovery, misalkan penggunaan
model pembelajaran inkuiri dalam pelajaran IPA di Indonesia untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran tersebut, yang sebenarnya model
pembelajaran tersebut sudah dilaksanakan di negara-negara lain, atau
pembelajaran melalui jaringan internet. Jadi dengan demikian inovasi itu dapat
terjadi melalui proses invention atau melalui proses discovery.
Merujuk kepada
penjelasan di atas, maka inovasi kurikulum dan pembelajaran dapat diartikan
sebagai suatu ide, gagasan atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang
kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah
pendidikan.
Dalam bidang
pendidikan, inovasi biasanya muncul dari adanya keresahan pihak-pihak tertentu
tentang pnyelenggaraan pendidikan. Misalkan, keresahan guru tentang pelaksanaan
proses belajar mengajar yang dianggapnya kurang berhasil, keresahan pihak
administrator pendidikan tentang kinerja guru, atau mungkin keresahan
masyarakat terhadap kinerja dan hasil bahakan sistem pendidikan. Keresahan-keresahan
itu pada akhirnya membentuk
permasahan-permasalahan yang menuntut penanganan dengan segera. Upaya untuk
memecahkan masalah itulah muncul gagasan dan ide-ide baru sebagai suatu inovasi.
Dengan demikian, maka dapat kita katakan bahwa inovasi itu ada karena adanya
masalah yang dirasakan; hampir tidak mungkin inovasi muncul tanpa adanya
masalah yang dirasakan.
Sumber : Buku
Kurikulum dan Pembelajaran, Wina Sanjaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar