Senin, 19 Mei 2014

Psikologi Agama I Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan




Seorang sosiolog agama bernama Elizabeth K. Nottingham berpendapat bahwa agama bukan sesuatu yang dapat dipahami melalui definisi, melainkan melalaui deskripsi (penggambaran). Tak ada satu pun definisi tentang agama yang benar-benar memuaskan, tulis Elizabeth.

Menurut gamabaran Elizabeth K. Nottingham, agama adalah gjala yang begitu sering “terdapat di mana-mana”, dan agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dan keberadaan diri sendiri dan keberadaan alam semesta. Selain itu agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna, dan juga perasaan takut dan ngeri. Meskipun perhatian tertuju kepada adanya suatu dunia yang tak dapat dilihat (akhirat), namun agama melibatkan dirinya dalam masalah-maslah kehidupan sehari-hari di dunia (Elizabeth K. Nottingham, 1985:3-4)

Agama sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat Adikodrati (Supernatural) ternyata seakan menyertai manusia dalam ruang lingkup kehidupan yang luas. Agama memiliki nilai-nilai bagi kehidupan manusia sebagai orang per orang maupun dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat. Selain itu agama juga memberi damapak bagi kehidupan sehari-hari. Dengan demikian secara psikologis, agama dapat berfungis sebagai motif intrinsik (dalam diri) dan motif ekstrinsik (luar diri). Dan motif yang didorong keyakinan agama dinilai memiliki kekuatan yang mengagumkan dan sulit ditandingi oleh keyakinan nonagama, baik doktrin maupun ideologi yang bersifat profan. Agama memang unik, hingga sulit didefinisikan secara tepat dan memuaskan.

 
Sumber : Buku Psikologi Agama, Jalaluddin

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...