Pengertian Bunyi
Bunyi
adalah energi gelombang yang berasal dari sumber bunyi, yaitu benda
yang bergetar. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang dapat
merambat melalui medium. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal
sehingga mempunyai sifat-sifat dapat dipantulkan (reflection), dapat dibiaskan (refraction), dapat dilenturkan (difraction), dan dapat dibiaskan (interferention).
Sifat-sifat Gelombang Bunyi
1 Pemantulan gelombang bunyi
Pemantulan gelombang bunyi dapat memberikan dampak merugikan dan
menguntungkan, antara lain : <!–[if
!supportLists]–>timbulnya gaung/gema di dalam ruangan yang luas,
<!–[if !supportLists]–>pemanfaatan bunyi untuk mengukur
kedalaman sumur.
Gaung/gema
Gema dapat timbul jika jarak antara sumber bunyi (biasanya sekaligus pendengar)
55
meter dari dinding pemantul. Jika diketahui kecepatan perambatan bunyi
di udara rata-rata 340 m/s, sedangkan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan satu suku kata ! 1/3 s, maka jarak yang ditempuh gelombang
bunyi dari sumber bunyi ke dinding pemantul sampai ke pendengar sebesar
340 m/s x 1/3 s = 113,33 m
sehingga 133,33 m : 2 = 56,67 m
2 Interferensi gelombang bunyi
Dua sumber bunyi dari dua pengeras suara yang berasal dari sebuah audio generator akan menghasilkan gelombang-
gelombang bunyi yang koheren,
yaitu dua gelombang dengan frekuensi sama, amplitudo sama, dan beda
fase tetap. Jika rapatan bertemu rapatan atau regangan bertemu regangan
maka terjadi penguatan bunyi (konstruktif) sehingga bunyi terdengar
semakin keras. Jika regangan bertemu rapatan maka terjadi pelemahan
bunyi (destruktif) sehingga bunyi terdengar semakin lemah.
Secara
matematis penguatan terjadi jika selisih panjang gelombang sebesar 2nl
dan pelemahan terjadi jika selisih panjang gelombang (2n+1)l.
Pada
kegiatan paduan suara, seorang konduktor memberikan aba menyamakan
suara maksudnya menyamakan tinggi-rendahnya suara atau frekuensi
sehingga terjadi interferensi bunyi. Tetapi kadang-kadang suara yang
terdengar tidak tepat sama tinggi-rendahnya, berarti telah terjadi
pelayangan bunyi yang frekuensi pelayangannya dapat dihitung dengan
persamaan
fpelayangan = ftinggi – frendah
Beberapa
alat musik berbentuk pipa organa, misalnya seruling, terompet, drum,
gitar akustik, dan lain-lain. Pipa organa adalah sebuah pipa yang berisi
kolom udara. Terdapat dua jenis pipa organa yang masing-masing
menimbulkan pola interferensi gelombang bunyi yang berbeda.
Resonansi
Resonansi
adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom udara akibat getaran
benda, dalam beberapa alat musik akan menimbulkan efek bunyi yang
merdu. Pada alat musik berbentuk pipa organa tertutup, yaitu salah satu
atau kedua ujung pipanya tertutup, resonansi terjadi jika : l = ¼ l,
<!–[if gte vml 1]> <![endif]–><!–[if
!vml]–>
<!–[endif]–><!–[if
gte mso 9]> <![endif]–>l, <!–[if gte vml
1]> <![endif]–><!–[if !vml]–>
<!–[endif]–><!–[if
gte mso 9]> <![endif]–>l, dst……, dengan l adalah
panjang pipa dan l adalah panjang gelombang bunyi.


Cepat Rambat Bunyi
Cepat rambat bunyi dapat dicari dengan rumus :v = f . l
dengan v : cepat rambat bunyi (m/s)
f : frekuensi bunyi (Hz)
l : panjang gelombang bunyi (m).
Intensitas Bunyi
Tinggi
rendahnya bunyi ditentukan oleh frekuensi sedangkan intensitas atau
kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo. Intensitas bunyi
dinyatakan dengan persamaan : I = P / A
<!–[if
gte vml 1]> <![endif]–><!–[if
!vml]–><!–[endif]–><!–[if gte mso 9]>
<![endif]–>
dengan :
P = daya bunyi (watt)
A = luas bidang yang ditembus gelombang
bunyi (m2) ® A = 4pr2
I = intensitas bunyi (watt/m2)
Batas intensitas bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah antara 1 watt/m2 sampai dengan 10-12 watt/m2. Intensitas terkecil ini disebut intensitas ambang pendengaran.
sumber: http://ayobelajarfisika.blogdetik.com/2008/10/17/gelombang-bunyi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar