Sabtu, 24 Mei 2014

Ekosistem I Tipe-Tipe Ekosistem I Ekosistem Perairan (Akuatik)




Secara garis besar, ekosistem perairan dibedakan menjadi dua yaitu ekosistem laut dan ekosistem air tawar.

Ekosistem Laut

Ekosistem laut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1)      Salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion Clˉ mencapai 55% terutama di daerah laut topik.
2)      Suhu permukaan di daerah tropik 25-30ºC. Semakin ke kutub suhunya semakin rendah.
3)      Faktor iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem ini.

Secara garis besar, ekosistem laut dibedakan menjadi tiga wilayah (zona) yaitu sebagai berikut.
1)      Zona litoral, meliputi pantai pasir, pantai batu, dan esturi.
2)      Zona laut dangkal, meliputi ekosistem terumbu karang.
3)      Zona pelagik, meliputi ekosistem laut dalam.

Menurut kedalamannya, ekosistem laut dibagi menjadi empat zona (daerah) sebagai berikut.
1)      Litoral, daerah yang berbatasan dengan darat dan merupakan daerah pasang surut.
2)      Neritik, daerah yang dapat ditembus cahay matahari sampai bagian dasar. Kedalaman daerah ini ± 300 m dari permukaan laut.
3)      Batial, daerah yang kedalamannya berkisalr antara 200-2.500 m.
4)      Abisal, daerah yang kedalamannya ± 1.500-10.000 m, tidak tertembus cahaya matahari.

Setelah kita memahami tentang zona-zona yang ada di ekosistem laut, selanjutnya akan dibahas mengenai ekosistem pantai (ekosistem pantai pasir dan ekosistem pantai batu), ekosistem laut dalam, ekosistem estuari, dan ekosistem terumbu karang.

1)      Ekosistem Pantai
a)      Ekosistem Pantai Pasir
Letak ekosistem ini berbatasan dengan ekosistem darat dan laut serta daerah pasang surut. Ekosistem ini juga dipengaruhi oleh siklus pasang surut. Vegetasi yang ada di ekosistem ini yaitu ada yang berbentuk terma (formasi pes-caprae), contohnya Ipomea pes-caprae (telapak kambing), Ipomoea batatas, Spinifex littoreus (rumput angin), Crinum asiaticum (bakung), dan Pandanus tectorius (pandan), dan ada yang membentuk perdu atau pohon (formasi barringtonia), contohnya Terminalia, Wedelia, Thespesia, Guettarda, Erythrina, Colophylum, dan Inophylum.

b)     Ekosistem Pantai Batu
Ekosistem pantai batu banyak terdapat di pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Nusa Tenggara, Bali, dan Maluku. Ekosistem pantai batu tersusun dari komponen abiotik berupa bongkahan batu yang besar dan batu-batuan kecil. Organisme yang di ekosistem ini antara lain beberapa jenis Mollusca yang melekat di batu, alga Sargassum, dan alga Eucheuma.

2)      Ekosistem Laut Dalam
Ekosistem laut dalam merupakan zona pelagik laut, karena ekosistem ini berada pada kedalaman 76.000 m dari permukaan laut, sehingga cahaya matahari tidak mampu menembus daerah ini. Semakin dalam suatu lautan, maka semakin berkurang jumlah organisme dan keragaman jenisnya. Ekosistem ini didominasi oleh organisme kemoautotrof.

3)      Ekosistem Estuari (Air Payau)
Estuari merupakan tempat bertemunya sungai dengan laut yang dipagari dengan lempengan intertidal yang luas (rawa garam), contohnya hutan mangrove. Estuari dicirikan berair payau dengan tingkat salinitas di antara air laut dan air tawar. Pada ekosistem ini didominasi oleh tumbuhan bakau. Beberapa hewan laut yang hidup di daerah ini antara lain kering, ikan, udang, kepiting, dan Mollusca.

4)      Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem terumbu karang merupakan komunitas yang terdiri dari karang batu yang berada di laut tropik pada daerah neritik. Ciri-ciri ekosistem terumbu karang yaitu sebagai berikut.
a)      Terdapat di perairan dangkal dan jernih dengan suhu lebih dari 22ºC.
b)      Masih dapat ditembus cahaya matahari, sehingga terjadi fotosintesis.
c)      Di dominasi oleh karang (koral) seperti kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat.

Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain mempunyai variasi suhu rendah, penetrasi cahaya kurang, salinitas air rendah, serta dipengaruhi keadaan iklim dan cuaca. Ekosistem air tawar dibedakan menjadi air mengalir (lotic), misalnya sungai; dan air tenang (lentic), misalnya danau.

1)      Sungai
Sungai merupakan air yang mengalir ke satu arah. Ciri-ciri ekosistem sungai sebagai berikut.
a)      Suhu air bervariasi sesuai ketinggian dan garis lintang.
b)      Komunitas organisme yang hdiup di sungai berupa tumbuhan yang berakar kuat yang melekat pada bebatuan. Sementara itu, hewan yang menghuni sungai dapat berupa ikan, kura-kura, dan ular.

2)      Danau
Ekosistem danau dibedakan menjadi tiga wilayah (zona) yaitu sebagai berikut.
a)      Litoral yaitu daerah dangkal di mana cahaya matahari dapat menembus dengan optimal ke dasar perairan. Organisme litoral antara lain alga, serangga, ulat, siput, katak, dan ikan.
b)      Limnetik yaitu daerah terbuka di mana cahaya matahari hanya dapat menembus kedalaman tertentu. Organisme limnetik antara lain fitoplankton dan zooplankton.
c)      Profundal yaitu daerah dalam di mana daerah ini tidak dapat terjangkau cahaya matahari. Organisme profundal antara lain berbagai jenis dekomposisi seperti cacing dan mikrobia.

Berdasarkan produksi material organiknya, ekosistem danau dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.

a)      Danau Eutropik
·         Termasuk danau dangkal
·         Kaya kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif.
·         Airnya keruh dan oksigen terdapat di daerah protundal.

b)     Danau Oligotropik
·         Termasuk danau dalam.
·         Kandungan makanannya sedikit karena fitoplankton tidak produktif.
·         Airnya jernih sekali dan di dasar air terdapat sedikit oksigen.   
  
 
 
                                               Sumber : LKS Biologi

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...