Secara garis besar,
ekosistem perairan dibedakan menjadi dua yaitu ekosistem laut dan ekosistem air
tawar.
Ekosistem
Laut
Ekosistem laut
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Salinitas
(kadar garam) yang tinggi dengan ion Clˉ mencapai 55% terutama di daerah laut
topik.
2) Suhu
permukaan di daerah tropik 25-30ºC. Semakin ke kutub suhunya semakin rendah.
3) Faktor
iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem ini.
Secara garis besar,
ekosistem laut dibedakan menjadi tiga wilayah (zona) yaitu sebagai berikut.
1) Zona litoral,
meliputi pantai pasir, pantai batu, dan esturi.
2) Zona laut dangkal,
meliputi ekosistem terumbu karang.
3) Zona pelagik,
meliputi ekosistem laut dalam.
Menurut kedalamannya,
ekosistem laut dibagi menjadi empat zona (daerah) sebagai berikut.
1) Litoral,
daerah yang berbatasan dengan darat dan merupakan daerah pasang surut.
2) Neritik,
daerah yang dapat ditembus cahay matahari sampai bagian dasar. Kedalaman daerah
ini ± 300 m dari permukaan laut.
3) Batial,
daerah yang kedalamannya berkisalr antara 200-2.500 m.
4) Abisal,
daerah yang kedalamannya ± 1.500-10.000 m, tidak tertembus cahaya matahari.
Setelah kita memahami
tentang zona-zona yang ada di ekosistem laut, selanjutnya akan dibahas mengenai
ekosistem pantai (ekosistem pantai pasir dan ekosistem pantai batu), ekosistem
laut dalam, ekosistem estuari, dan ekosistem terumbu karang.
1)
Ekosistem
Pantai
a)
Ekosistem
Pantai Pasir
Letak
ekosistem ini berbatasan dengan ekosistem darat dan laut serta daerah pasang
surut. Ekosistem ini juga dipengaruhi oleh siklus pasang surut. Vegetasi yang
ada di ekosistem ini yaitu ada yang berbentuk terma (formasi pes-caprae),
contohnya Ipomea pes-caprae (telapak
kambing), Ipomoea batatas, Spinifex littoreus (rumput angin), Crinum asiaticum (bakung), dan Pandanus tectorius (pandan), dan ada
yang membentuk perdu atau pohon (formasi barringtonia), contohnya Terminalia, Wedelia, Thespesia, Guettarda, Erythrina, Colophylum,
dan Inophylum.
b)
Ekosistem
Pantai Batu
Ekosistem
pantai batu banyak terdapat di pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Nusa
Tenggara, Bali, dan Maluku. Ekosistem pantai batu tersusun dari komponen
abiotik berupa bongkahan batu yang besar dan batu-batuan kecil. Organisme yang
di ekosistem ini antara lain beberapa jenis Mollusca yang melekat di batu, alga
Sargassum, dan alga Eucheuma.
2)
Ekosistem
Laut Dalam
Ekosistem
laut dalam merupakan zona pelagik laut, karena ekosistem ini berada pada
kedalaman 76.000 m dari permukaan laut, sehingga cahaya matahari tidak mampu
menembus daerah ini. Semakin dalam suatu lautan, maka semakin berkurang jumlah
organisme dan keragaman jenisnya. Ekosistem ini didominasi oleh organisme
kemoautotrof.
3)
Ekosistem
Estuari (Air Payau)
Estuari
merupakan tempat bertemunya sungai dengan laut yang dipagari dengan lempengan
intertidal yang luas (rawa garam), contohnya hutan mangrove. Estuari dicirikan
berair payau dengan tingkat salinitas di antara air laut dan air tawar. Pada ekosistem
ini didominasi oleh tumbuhan bakau. Beberapa hewan laut yang hidup di daerah
ini antara lain kering, ikan, udang, kepiting, dan Mollusca.
4)
Ekosistem
Terumbu Karang
Ekosistem
terumbu karang merupakan komunitas yang terdiri dari karang batu yang berada di
laut tropik pada daerah neritik. Ciri-ciri ekosistem terumbu karang yaitu
sebagai berikut.
a) Terdapat
di perairan dangkal dan jernih dengan suhu lebih dari 22ºC.
b) Masih
dapat ditembus cahaya matahari, sehingga terjadi fotosintesis.
c) Di
dominasi oleh karang (koral) seperti kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat.
Ekosistem
Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air
tawar antara lain mempunyai variasi suhu rendah, penetrasi cahaya kurang,
salinitas air rendah, serta dipengaruhi keadaan iklim dan cuaca. Ekosistem air
tawar dibedakan menjadi air mengalir (lotic),
misalnya sungai; dan air tenang (lentic),
misalnya danau.
1)
Sungai
Sungai
merupakan air yang mengalir ke satu arah. Ciri-ciri ekosistem sungai sebagai
berikut.
a) Suhu
air bervariasi sesuai ketinggian dan garis lintang.
b) Komunitas
organisme yang hdiup di sungai berupa tumbuhan yang berakar kuat yang melekat
pada bebatuan. Sementara itu, hewan yang menghuni sungai dapat berupa ikan,
kura-kura, dan ular.
2)
Danau
Ekosistem
danau dibedakan menjadi tiga wilayah (zona) yaitu sebagai berikut.
a) Litoral
yaitu daerah dangkal di mana cahaya matahari dapat menembus dengan optimal ke
dasar perairan. Organisme litoral antara lain alga, serangga, ulat, siput,
katak, dan ikan.
b) Limnetik
yaitu daerah terbuka di mana cahaya matahari hanya dapat menembus kedalaman
tertentu. Organisme limnetik antara lain fitoplankton dan zooplankton.
c) Profundal
yaitu daerah dalam di mana daerah ini tidak dapat terjangkau cahaya matahari. Organisme
profundal antara lain berbagai jenis dekomposisi seperti cacing dan mikrobia.
Berdasarkan
produksi material organiknya, ekosistem danau dibedakan menjadi dua yaitu
sebagai berikut.
a)
Danau
Eutropik
·
Termasuk danau dangkal
·
Kaya kandungan makanan, karena
fitoplankton sangat produktif.
·
Airnya keruh dan oksigen terdapat di
daerah protundal.
b)
Danau
Oligotropik
·
Termasuk danau dalam.
·
Kandungan makanannya sedikit karena
fitoplankton tidak produktif.
·
Airnya jernih sekali dan di dasar air
terdapat sedikit oksigen.
Sumber : LKS Biologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar