Daur biogeokimia
merupakan daur senyawa kimia atau daur materi yang mengalir dari komponen
abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik yang melibatkan
reaksi kimia dalam lingkungan abiotik selama daur ini berlangsung. Daur biogeokimia
diperlukan untuk kelestarian makhluk hidup dan ekosistem, karena apabila daur
biogeokimia itu terhenti maka makhluk hidup akan mati dan ekosistem akan punah.
Di alam terdapat lima
macam daur biogeokimia, yaitu daur sulfur, daur air, daur fosfor, daur
nitrogen, daur karbon dan oksigen. Berikut ini akan dibahas daur nitrogen, daur
fosfor, dan daur air.
Daur
Nitrogen
Udara dalam atmosfer
bumi ini terdiri dari 80% berupa nitrogen. Nitrogen bebas dapat ditambat atau
difikasi oleh tumbuhan yang berbintil akar. Selain itu, nitrogen bebas dapat
bereaksi dengan hidrogen, atau oksigen. Nitrogen diperoleh tumbuhan dari tanah
dalam bentuk amonia (NH3), ion nitrit (NO2ˉ), dan ion
nitrit (NO3ˉ). Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang
mati oleh bakteri. Kemudian amonia akan mengalami nitrifikasi oleh bakteri
nitrit (Nitrosomonas dan Nitrosococcus). Hasilnya berupa nitrat yang diserap
oleh akar tumbuhan. Selanjutnya, nitrat diubah menjadi amonia kembali melalui
denitrifikasi oleh bakteri denitrifikasi, lalu amonia dilepas ke udara. Daur ini
akan berulang dalam ekosistem.
Daur
Fosfor
Fosfor di alam terdapat
dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan
senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik berasal dari
hewan dan tumbuhan yang telah mati yang diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi
fosfat anorganik. Sementara itu, fosfat anorganik yang terlarut dalam air tanah
atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu,
fosfat anorganik banyak di bebatuan. Selanjutnya fosfat dari batu terlarut di
air laut dan air tanah. Di sinilah fosfat anorganik diserap oleh akar tumbuhan daur
fosfor ini akan berlangsung secara terus-menerus dalam ekosistem.
Daur
Sulfur
Sulfur sebagian besar
terdapat di dalam batuan bumi. Selain itu, sulfur yang ada di atmosfer berasal
dari sumber gas belerang, dari letusan gunung berapi berupa hidrogen sulfida,
serta dari aktivitas mikroorganisme anaerob di rawa-rawa. Sulfur ini digunakan
oleh tumbuhan untuk membentuk semua protein. Sumber sulfur dalam tanah misalnya
mineral tanah (nikel, sulfida besi), atmosfer (SO2, H2S), dan sulfur yang
terikat dalam senyawa organik (terdapat dalam sisa-sisa tumbuhan).
Di atmosfer terdapat
sulfur dioksida yang akan bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida. Selanjutnya,
produk ini akan bereaksi dengan air di udara, kemudian akan jatuh membentuk
hujan asam.
Daur
Air
Di atmosfer, air berada
dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang menguap
karena panas cahaya matahari. Uap air di atmosfer sebagian besar dari laut yang
terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air
hujan di daratan akan masuk ke dalam tanah membentuk air tanah dan air
permukaan.
Tumbuhan darat dapat
menyerupai air di dalam tanah yang diserap melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui
permukaan daunnya tumbuhan melakukan transpirasi ke atmosfer. Berbeda dengan
tumbuhan, hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan
dan hewan yang dimakan. Sedangkan manusia menggunakan sekitar seperempat air
tanah. Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke
danau atau ke laut.
Sumber : LKS Biologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar