Sabtu, 24 Mei 2014

Ekosistem I Daur Biogeokimia




Daur biogeokimia merupakan daur senyawa kimia atau daur materi yang mengalir dari komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik yang melibatkan reaksi kimia dalam lingkungan abiotik selama daur ini berlangsung. Daur biogeokimia diperlukan untuk kelestarian makhluk hidup dan ekosistem, karena apabila daur biogeokimia itu terhenti maka makhluk hidup akan mati dan ekosistem akan punah.

Di alam terdapat lima macam daur biogeokimia, yaitu daur sulfur, daur air, daur fosfor, daur nitrogen, daur karbon dan oksigen. Berikut ini akan dibahas daur nitrogen, daur fosfor, dan daur air.

Daur Nitrogen
Udara dalam atmosfer bumi ini terdiri dari 80% berupa nitrogen. Nitrogen bebas dapat ditambat atau difikasi oleh tumbuhan yang berbintil akar. Selain itu, nitrogen bebas dapat bereaksi dengan hidrogen, atau oksigen. Nitrogen diperoleh tumbuhan dari tanah dalam bentuk amonia (NH3), ion nitrit (NO2ˉ), dan ion nitrit (NO3ˉ). Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Kemudian amonia akan mengalami nitrifikasi oleh bakteri nitrit (Nitrosomonas dan Nitrosococcus). Hasilnya berupa nitrat yang diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya, nitrat diubah menjadi amonia kembali melalui denitrifikasi oleh bakteri denitrifikasi, lalu amonia dilepas ke udara. Daur ini akan berulang dalam ekosistem.

Daur Fosfor
Fosfor di alam terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik berasal dari hewan dan tumbuhan yang telah mati yang diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Sementara itu, fosfat anorganik yang terlarut dalam air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat anorganik banyak di bebatuan. Selanjutnya fosfat dari batu terlarut di air laut dan air tanah. Di sinilah fosfat anorganik diserap oleh akar tumbuhan daur fosfor ini akan berlangsung secara terus-menerus dalam ekosistem.

Daur Sulfur
Sulfur sebagian besar terdapat di dalam batuan bumi. Selain itu, sulfur yang ada di atmosfer berasal dari sumber gas belerang, dari letusan gunung berapi berupa hidrogen sulfida, serta dari aktivitas mikroorganisme anaerob di rawa-rawa. Sulfur ini digunakan oleh tumbuhan untuk membentuk semua protein. Sumber sulfur dalam tanah misalnya mineral tanah (nikel, sulfida besi), atmosfer (SO2, H2S), dan sulfur yang terikat dalam senyawa organik (terdapat dalam sisa-sisa tumbuhan).

Di atmosfer terdapat sulfur dioksida yang akan bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida. Selanjutnya, produk ini akan bereaksi dengan air di udara, kemudian akan jatuh membentuk hujan asam.

Daur Air
Di atmosfer, air berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Uap air di atmosfer sebagian besar dari laut yang terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan akan masuk ke dalam tanah membentuk air tanah dan air permukaan.

Tumbuhan darat dapat menyerupai air di dalam tanah yang diserap melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui permukaan daunnya tumbuhan melakukan transpirasi ke atmosfer. Berbeda dengan tumbuhan, hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan dan hewan yang dimakan. Sedangkan manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah. Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke danau atau ke laut.

 
Sumber : LKS Biologi

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...