Minggu, 11 Mei 2014

Model Pembelajaran Kooperatif




            Kata “ pembelajaran” adalah terjemahan dari “instruction”, yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran Psikologi Kognitif-Wholistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan selain itu istilah ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam media seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio, dan lain sebagainya, sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru menjadi sebagai fasilitator dalam belajar mengajar (Sanjaya, 1991:78). Pembelajaran adalah upaya logis yang didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan belajar anak. Pembelajaran akan sangat bergantung pada pemahaman guru tentang hakekat anak sebagai peserta atau sasaran belajar (Mariyana, 2005:4).
          Slavin dalam Yasa (2008:1) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi nara sumber bagi teman yang lain. Jadi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: 1) untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif, (2) kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, (3) jika siswa dalam kelas terdapat siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yangberbeda, maka diupayakan agar dalam tiap kelompok terdiri ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula, dan (4) penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan.
          Ibrahim (2005:6-7) mengemukakan bahwa pada umumnya pembelajaran yang menggunakan model kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya; 2) kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah; 3) bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda; dan 4)penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
          Ibrahim (2007:7-9) mengemukakan bahwa peran aktif siswa sangat diperlukan melalui kerja sama yang kompleks dalam suatu kelompok belajar, dimana dari aktifitas tersebut terdapat tiga tujuan dalam pembelajaran kooperatif yaitu : 1). Berkaitan dengan hasil belajar akademik pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kenerja siswa dalam akademik. Banyak ahli berpendapat bahwa pendekatan pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang sulit, termasuk konsep-konsep matematika, 2). Penerimaan terhadap keragaman dimana penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan maupun ketidak mampuan ; dan 3). Pengembangan keterampilan sosial yaitu untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi..
          Ibrahim (2000:10) mengemukakan bahwa tujuan utama pembelajaran kooperatif dalam kegiatan mengajar adalah: 1). Hasil belajar; 2). Penerimaan terhadap keragaman dan 3). Pengembangan keterampilan sosial.
            Berdasarkan pendapat para ahli pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar di mana siswa berada dalam kelompok kecil, saling membantu untuk memahami suatu pelajaran, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan lainnya dengan tujuan mencapai hasil belajar tertinggi.

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...