Senin, 12 Mei 2014

Psikologi Perkembangan Peserta Didik I Perkembangan Fisik Peserta I Isu-Isu dalam Perkembangan Fisik: Nature dan Nurture




“Nature” dan “nurture” merupakan isu dasar yang menjadi perdebatan sengit dalam psikologi perkembangan. “Nature” (alam, sifat dasar) dapat diartikan sebagai sifat khas seseorang yang dibawa sejak kecil atau yang diwarisi sebagai sifat pembawaan. Sedangkan “nurture” (pemeliharaan, pengasuhan)dapat diartikan sebagai faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi individu sejak dari masa pembuahan sampai selanjutnya (Chaplin, 2002).

Isu “nature” dan “nurture” dalam psikologi perkembangan berkaitan dengan pertanyaan apakah perkembangan individu berasal dari pembawaan genetik atau dari pengalaman yang diperoleh dari lingkungan? Untuk mengungkapkan kedua faktor yang mempengaruhi perkembangan ini, digunakan banyak istilah, seperti: nativisme-empirisme, endogen-eksogen, kematangan-belajar, keturunan-lingkungan, biologi-kultur, diperoleh-memperoleh, serta bakat-pengalaman.

Dalam sejarah psikologi perkembangan, isu nature dan nurture ini telah menjadi perdebatan sejak lama. Namun belakangan ini para ahli psikologi perkembangan, seperti D.O. Hebb (1949), D. Lehrman (1953) dan T.C. Schneirla (1957), mulai memandang bahwa pembahasan mengenai seberapa jauh pentingnya peranan nature (keturunan) dan nurture (lingkungan) terhadap perkembangan sebagai sesuatu yang tidak penting lagi untuk dilakukan. Pertanyaan seperti “yang mana yang lebih penting”, akan selalu sampai pada jalan buntu. Pendapat senada juga dikemukakan oleh Anne Anastasia. Anastasia (dalam Lerner, 1976), bahkan menegaskan bahwa yang penting bukan mempersoalkan “yang manakah” (keturunan atau lingkungan) yang merupakan penyebab tingkah laku, melainkan “bagaimanakah” (dengan cara apakah) nature dan nurture berinteraksi dan menghasilkan perkembangan. Menurut Anastasia pertanyaan “bagaimanakah” ini menunjukkan adanya interaksi saling mempengaruhi antara nature dan nurture, yang meliputi dasar-dasar bahwa:

1.      Nature dan nurture keduanya menjadi sumber timbulnya setiap perkembangan tingkah laku.
2.      Nature dan nurture tidak bisa berfungsi secara terpisah satu sama lain, tetapi harus selalu saling berinteraksi dalam memberikan kontribusinya
3.      Interaksi dapat dikonseptualisasi sebagai suatu bentuk dari interelasi yang majemuk, yaitu suatu hubungan yang terjadi mempengaruhi hubungan-hubungan lain yang akan terjadi.

Setiap spesies, termasuk manusia, pasti memiliki suatu mekanisme untuk meneruskan karakteristik bawaan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mekanisme ini dijelaskan melalui prinsip-prinsip genetika. Setiap anak membawa suatu kode genetik yang diwarisi dari orangtuanya. Dalam satu hal penting, kode-kode genetik semua anak serupa, yakni semuanya mengandung kode genetik manusia. 




Sumber : Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Desmita
 

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...