
Pemerintah optimistis neraca perdagangan pada kuartal II-2014 membaik.
Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, mengatakannya pada Jumat, 9
Mei 2014.
"Kalau dilihat dari siklus, kami optimistis pada kuartal II," kata Bayu di Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Dia tidak memungkiri pada waktu itu juga akan ada tekanan impor, karena ada momen Lebaran dan Ramadan. Tapi, Bayu berharap ada rebound di sektor komoditas. Alasannya, harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) mulai membaik.
"Mudah-mudahan berkesinambungan sampai akhir tahun," kata dia.
Bayu menambahkan bahwa ekspor produk kimia, makanan dan minuman, serta otomotif juga mengalami perbaikan.
Selain itu,
faktor yang membuat mantan wakil menteri pertanian ini optimistis bahwa
perdagangan Indonesia membaik di kuartal II 2014 adalah pernyataan Ketua
The Federal Reserve --bank sentral Amerika Serikat, Janet Yellen, yang mengatakan bahwa negara Paman Sam itu perlu suntikan dana.
"Artinya, akan
ada dorongan atau injeksi yang dampaknya positif pada ekonomi dunia.
Kalau itu terjadi, kita akan punya pendorong pertumbuhan ekspor kita.
Ini jadi faktor yang perlu kita cermati," kata dia.
Prediksi meleset
Bayu
menuturkan, sebelumnya Kemendag memperkirakan pada kuartal I-2014 neraca
perdagangan bakal mengalami defisit, karena dampak penerapan larangan
ekspor barang tambang mentah. Namun, prediksi mereka tidak jadi
kenyataan.
"Intinya adalah waktu mulai 2014 dengan bayang-bayang defisit. Akan ada tekanan mineral. Kami bayangkan defisit. Ternyata, tiga bulan pertama surplus. Itu juga growth ekspor Maret itu positif baik migas maupun nonmigas. Itu menggembirakan," kata dia.
Sekadar
informasi, neraca perdagangan Januari 2014 mengalami defisit US$430,6
juta. Pada Februari, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus
sebesar US$785,3 juta. Surplus pun kembali terjadi pada Maret 2014, tapi
angkanya turun menjadi US$673,2 juta.
Sumber : http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/503273-wamendag-optimistis-perdagangan-ri-membaik-kuartal-ii-2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar