Persebaran hasil
tambang di Indonesia adalah sebagai berikut.
1)
Minyak
Bumi
Minyak bumi mulai
terbentuk pada zaman primer, sekunder, dan tersier. Minyak bumi berasal dari
mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-rawa, dan
laut-laut dangkal. Sesudah mati, mikroplankton berjatuhan dan mengendap di
dasar laut, kemudian bercampur dengan lumpur yang dinamakan lumpur sapropelium.
Akibat tekanan dari
lapisan-lapisan atas dan pengaruh panas magma terjadilah proses destilasi
hingga terjadilah minyak bumi kasar. Proses pembentukan minyak bumi memerlukan
waktu jutaan tahun.
Mutu minyak bumi
Indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang) minyak bumi di Indonesia sangat
rendah, sehingga mengurangi asap kotor yang menimbulkan pencemaran.
Daerah-daerah penghasil
minyak bumi di Indonesia adalah sebagai berikut.
a)
Pulau Jawa: Cepu, Cirebon, dan
Wonokromo;
b)
Pulau Sumatera: Palembang (Sungai Gerong
dan Sungai Plaju), dan Jambi (Dumai);
c)
Pulau Kalimantan: Pulau Tarakan, Pulau
Bunyu, Kutai, dan Balikpapan;
Pengelolaan minyak bumi
menghasilkan avgas, avtur, super 98, premium, minyak tanah, solar, minyak
diesel, dan minyak bakar. Minyak bumi berperan penting dalam perekonomian
Indonesia karena dapat menghasilkan devisa negara. Indonesia menjadi anggota
organisasi negara pengekspor minyak (OPEC), meskipun akhir-akhir ini Indonesia
juga mengimpor minyak bumi dalam jumlah besar.
2)
Gas
Alam
Indonesia mempunyai
banyak temapat yang mengandung minyak bumi dan gas alam. Gas alam merupakan
campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil, terutama metan (CH4
atau C2H6), propan (C3H6), dan
butan (C4H10) yang digunakan sebagai bahan bakar. Ada dua
macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG dan LPG. LNG adalah
singkatan dari liquified natural gas
(gas alam cair) yang terdiri atas gas metan dan etan, membutuhkan suhu sangat
dingin supaya dapat disimpan sebagai cairan. Gas alam cair diproduksi di Arun
dan Badak, selanjutnya diekspor, antara lain ke Jepang. LPG adalah singkatan
dari liquified petroleum gas (gas
minyak bumi cair) yang dipasarkan dengan nama elpiji dalam tabung besi, terdiri
atas gas propan dan butan. Elpiji inilah yang digunakan sebagai bahan bakar
kompor gas atau pemanas lainnya.
Minyak dan gas bumi
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sumber energi lainnya, yaitu:
a) Minyak
bumi dan gas bumi mempunyai nilai kalor yang tinggi,
b) Minyak
dan gas bumi menghasilkan berbagai macam bahan bakar,
c) Minyak
bumi dapat menghasilkan berbagai minyak pelumas,
d) Minyak
bumi dapat dipakai sebagai bahan baku petrokimia, misalnya bahan tekstil dan
bahan plastik, serta
Sifat cair minyak bumi
lebih praktis karena mudah dibawa dan disimpan dalam berbagai bentuk.
3)
Batu
Bara
Sebagian besar batu
bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan tropis masa prasejarah (masa karbon). Tumbuh-tumbuhan
tersebut termasuk jenis paku-pakuan. Tumbuhan itu tertimbun hingga berada dalam
lapisan batu-batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut
juga inkolen (proses pengarangan) yang terbagi menjadi dua, yaitu proses
biokimia dan proses metamorfosis.
Proses biokimia adalah
proses terbentuknya batu bara yang dilakukan oleh bakteri anaerob dan sisa
tumbuh-tumbuhan yang menjadi keras karena beratnya sendiri. Jadi, tidak ada
kenaikan suhu dan tekanan. Proses ini mengakibatkan tumbuh-tumbuhan berubah
menjadi gambut (turf).
Proses metamorfosis
adalah suatu proses yang terjadi karena pengaruh tekanan dan suhu yang sangat
tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama. Pada proses ini sudah tidak ada
bakteri lagi.
Daerah tambang batu
bara di Indonesia adalah sebagai berikut.
a) Ombilin
dekat Sawahlunto (Sumatera barat) menghasilkan batu bara muda yang sudah
menjadi antrasit karena pengaruh magma;
b) Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan (Pulau
Laut/Sebuku);
c) Jambi,
Riau, Aceh, dan Papua (Irian Jaya).
Produksi batu bara di
Indonesia terus meningkat dari 76,8 juta M ton pada tahun 2000 menjadi 88,6
juta M ton tahun 2002. Dari jumlah tersebut, sebagian untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri dan selebihnya diekspor.
4)
Tanah
Liat
Tanah liat adalah tanah
yang mengandung lempung (65%), butir-butirnya sangat halus, sehingga rapat dan
sulit menyerap air. Tanah liat banyak terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa
dan Sumatera.
5)
Kaolin
Kaolin terbentuk dari
pelapukan batu-batuan granit. Batuan ini banyak terdapat di daerah sekitar
pegunungan di Sumatera.
6)
Gemping
(Batu Kapur)
Batu kapur terbentuk
dari pelapukan sarang binatang karang. Batu ini banyak terdapat di Pegunungan
Seribu dan Pegunungan Kendeng.
7)
Pasir
Kuarsa
Pasir kuarsa terbentuk
dari pelapukan batu-batuan yang hanyut lalu mengendap di daerah sekitar sungai,
pantai, dan danau. Pasir kuarsa banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka,
Belitung, dan Bengkulu.
8)
Pasir
Besi
Pasir besi adalah
batuan pasir yang banyak mengandung zat besinya. Pasir besi banyak terdapat di
pantai Cilacap, Jateng.
9)
Marmer/Batu
Pualam
Marmer/batu pualam
adalah batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanaya, sehingga merupakan
batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan. Marmer banyak terdapat
di Trenggalek, Jawa Timur dan daerah Bayat, Jawa Tengah.
10) Batu aji/Batu Akik
Batu aji/batu akik
adalah batuan atau mineral yang cukup keras. Warna batu akik bermacam-macam,
antara lain merah, hijau, biru, ungu, putih, kuning, dan hitam. Batu ini
digunakan untuk perhiasan dan banyak terdapat di daerah pegunungan dan
disekitar aliran sungai.
11) Bauksit
Bauksit di Indonesia
banyak terdapat di Pulau Bintan dan riau. Bauksit dari Bintan diolah di
Sumatera utara, yaitu di Proyek Asahan. Proyek Asahan juga merupakanpusat
tenaga air terjun di Sungai Asahan.
12) Timah
Daerah-daerah penghasil
timah di Indonesia adalah Pulau Bangka, Belitung, dan Singkep yang menghasilkan
lebih dari 20% produksi timah putih dunia. Di Muntok terdapat pabrik peleburan
timah. Ada dua macam timah, yaitu timah primer dan timah sekunder (aluvial). Timah
primer adalah timah yang mengendap pertama kali pada batuan granit. Timah sekunder
(aluvial) adalah endapan timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya akibat
proses pelapukan erosi.
13) Nikel
Nikel terdapat di
sekitar Danau Matana, Danau Towati, dan di Kolaka (Sulawesi Selatan).
14) Tembaga
Temabaga terdapat di
Tirtomoyo dan Wonogiri (Jawa Tengah), Muara Sipeng (Sulawesi), dan Tembagapura
(Papua/Irian Jaya).
15) Emas dan Perak
Emas dan perak
merupakan logam mulia. Pusat tambang emas dan perak terdapat di daerah-daerah
berikut.
a)
Tembagapura di Papua (Irian Jaya)
b)
Batu hijau di Nusa Tenggara Barat
c)
Tasikmalaya dan Jampang di Jawa Barat
d)
Simau di Bengkulu
e)
Logos di Riau
f)
Meulaboh di Nanggroe Aceh Darussalam
Produksi serta
penjualan perak dan emas terus mengalami peningkatan. Produksi dan penjualan
emas meningkat dari 117.581 kg pada tahun 2000 menajdi 123.165 kg pada tahun
2002.
16) Belerang
Belerang terdapat di kawasan
gunung Talaga Bodas (Garut) dan di kawah gunung berapi, seperti di Dieng (Jawa
Tengah).
17) Mangaan
Mangaan terdapat di
Kliripan (Yogyakarta), Pulau Doi (Halmahera), dan Karang Nunggal (sebelah
selatan Tasikmalaya).
18) Fosfat
Fosfat terdapat di
Cirebon, Gunugn Ijen, dan Banyumas (fosfat hijau).
19) Besi
Di dalam temperatur
tinggi, bijih besi dicampur dengan kokas dan besi tua. Percampuan diatur sedemikian
rupa, sehingga proses pembakarannya merata. Kotoran dalam bijih besih dapat
dihilangkan dengan jalan reduksi (mengambil unsur oksigen dari bijih besi). Proses
pembakaran dalam suhu tinggi, menghasilkan cairan. Kemudian cairan tersebut
dicetak dalam bentuk tertentu. Besi baja adalah besi yang kandungan/campuran
karbonnya rendah.
20) Mika
Mika terdapat di Pulau
Peleng, Kepulauan Banggai di Maluku.
21) Tras
Tras terdapat di
Pegunungan Muria, Jawa Tengah.
22) Intan
Intan terdapat di
Martapura, Kalimantan Selatan
23) Hasil Tambang Lain
Hasil tambang lainnya,
antara lain asbes, grafit, wolfram, dan platina.
a)
Asbes terdapat di Halmahera, Maluku dan
diolah di Gresik, Jawa Timur.
b)
Grafit di Payakumbuh dan sekitar Danau
Singkarak, Sumatera barat.
c)
Wolfram di Pulau Singkep (Riau).
d)
Platina (emas putih) di Pegunungan
Verbeek, Kalimantan.
Sumber : Buku
Geografi SMA, Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar