Rabu, 05 September 2012

Desain dan Rekayasa Kurikulum

 

Telah diutarakan sebelumnya bahwa ada dua subteori dari teori kurikulum, yaitu desain kurikulum (kurikulum design) dan rekayasa kurikulum (curriculum engineering)
Desain kurikulum merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi, serta proses belajar yang akan diikuti siswa pada berbagai tahap perkembangan pendidikan. Dalam desain kurikulum akan tergambar unsur-unsur dari kurikulum, hubungan antara satu unsur dengan unsur lainnya, prinsip-prinsip pengorganisasian, serta hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaannya. Dalam desain kurikulum, ada dua dimensi penting, yaitu (a) substansi, unsur-unsur serta organisasi dari dokumen tertulis kurikulum, (b) model pengorganisasian dan bagian-bagian kurikulum terutama organisasi dan proses pengajaran.
Menurut Beauchamp, kurikulum mempunyai tiga karakterisitik, yaitu : (a) kurikulum merupakan dokumen tertulis, (b) berisi garis-garis besar rumusan tujuan, berdasarkan garis-garis besar tujuan tersebut desain kurikulum disusun, (c) isi atau materi ajar, dengan materi tersebut tujuan-tujuan kurikulum dapat dicapai.
Ada dua hal yang perlu ditambahkan dalam desain kurikulum. Pertama, ketentuan-ketentuan tentang bagaimana penggunaan kurikulum, serta bagaimana mengadakan penyempurnaan-penyempurnaan berdasarkan masukan dari pengalaman. Kedua, kurikulum itu dievaluasi, baik bentuk desainnya maupun sistem pelaksanaannya.
Rekayasa kurikulum berkenaan dengan bagaimana proses memfungsikan kurikulum di sekolah, upaya-upaya yang perlu dilakukan para pengelola kurikulum agar kurikulum dapat berfungsi sebaik-baikny. Pengelola keurikulum di sekolah terdiri atas para pengawas / penilik dan kepala sekolah, sedangkan pada tingkat pusat adalah Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum Balitbang Dikbud dan para Kasubdit / Kepala Bagian Kurikulum di Direktorat. Dengan menerima pelimpahan wewenang dari Menteri atau Dirjen, para pejabat pusat tersebut merancang, mengembangkan, dan mengadakan penyempurnaan kurikulum. Juga mereka memberi tugas dan tanggun jawab menyusun dan mengembangkan berbagai bentuk pedoman dan petunjuk pelakasanaan kurikulum.
Seluruh sistem rekayasa kurikulum menurut Beauchamp mencakup lima hal, yaitu (a) arena atau lingkup tempat dilaksanakannya berbagai proses rekayasa kurikulum, (b) keterlibatan orang-orang dalam proses kurikulum, (c) tugas-tugas dan prosedur perencanaan kurikulum, (d) tugas-tugas dan prosedur implementasi kurikulum, dan (e) tugas-tugas dan prosedur evaluasi kurikulum.
Dari semua uraian tentang hal-hal yang berkaitan dangan teori kurikulum, Beauchamp (hal. 82) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan teori kurikulum, yaitu:
1.      Setiap teori kurikulum harus dimulai dengan perumusan (definisi) tentang rangkaian kejadian yang dicakupnya.
2.      Setiap teori kurikulum harus mempunyai  kejelasan tentang nilai-nilai dan sumber-sumber pangkal tolaknya.
3.      Setiap teori kurikulum perlu menjelaskan karakterisitik dari desain kurikulumnya.
4.      Setiap teori kurikulum harus menggambarkan proses-proses penentuan kurikulumnya serta interaksi diantara proses tersebut.
5.      Setiap teori kurikulum hendaknya menyiapkan diri bagi proses penyempurnaannya.

Sumber :
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2006. Kurikulum & Pembelajaran. Bandung : UPI Press
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007. Ilmu & Aplikasi Pendidikan. Bandung : PT Imperial Bhakti Utama

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...