Pengertian
pendidikan itu bermacam-macam, hal ini disebabkan karena perbedaan falsafah
hidup yang dianut dan sudut pandang yang memberikan rumusan tentang pendidikan
itu.
Menurut
Sahertian (2000 : 1) mengatakan bahwa pendidikan adalah "usaha sadar yang
dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan."
Sedangkan
Ihsan mengatakan bahwa pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Atau dengan
kata lain bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai suatu hasil peradaban bangsa
yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan
norma masyarakat) yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai
cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannya (Ihsan, 1996 : 1)
Sedangkan Pendidikan Agama Islam berarti
"usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik
agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam". (Zuhairani, 1983 : 27)
Pendidikan
agama dapat didefenisikan sebagai upaya untuk mengaktualkan sifat-sifat
kesempurnaan yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt kepada manusia, upaya
tersebut dilaksanakan tanpa pamrih apapun kecuali untuk semata-mata beribadah
kepada Allah (Bawani, 1993 : 65).
Para
ahli pendidikan islam telah mencoba merumuskan pengertian pendidikan Islam, di
antara batasan yang sangat variatif tersebut adalah :
a.
Al-Syaibany mengemukakan bahwa pendidikan agama islam adalah proses mengubah tingkah laku
individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya.
Proses tersebut dilakukan dengan cara pendidikan dan pengajaran sebagai sesuatu
aktivitas asasi dan profesi di antara sekian banyak profesi asasi dalam
masyarakat.
b.
Muhammad fadhil al-Jamaly mendefenisikan
pendidikan Islam sebagai upaya pengembangan, mendorong serta mengajak peserta
didik hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan
kehidupan yang mulia. Dengan proses tersebut, diharapkan akan terbentuk pribadi
peserta didik yang lebih sempurnah, baik yang berkaitan dengan potensi akal,
perasaan maupun perbuatanya.
c.
Ahmad D. Marimba mengemukakan bahwa
pendidikan islam adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama (insan kamil)
d.
Ahmad Tafsir mendefenisikan pendidikan
islam sebagai bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara
maksimal sesuai dengan ajaran Islam (Tafsir, 2005 : 45)
Dari
batasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah suatu
sistem yang memungkinkan seseorang (peserta didik) agar dapat mengarahkan
kehidupannya sesuai dengan ideologis atau gaya pandang umat islam selama hidup
di dunia.
Adapun
pengertian lain pendidikan agama islam secara
alamiah adalah manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai
meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula kejadian alam
semesta ini diciptakan Tuhan melalui proses setingkat demi setingkat, pola
perkembangan manusia dan kejadian alam semesta yang berproses demikian adalah
berlangsung di atas hukum alam yang ditetapkan oleh Allah sebagai “sunnatullah”
Pendidikan
sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek
rohaniah dan jasmani juga harus berlangsung secara bertahap oleh karena suatu
kematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan dan pertumbuhan
dapat tercapai bilamana berlangsung melalui proses demi proses ke arah tujuan
akhir perkembangan atau pertumbuhannya.
Berdasarkan
uraian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha sadar atau kegiatan yang
disengaja dilakukan untuk membimbing sekaligus mengarahkan anak didik menuju
terbentuknya pribadi yang utama (insan kamil) berdasarkan nilai-nilai etika
islam dengan tetap memelihara hubungan baik terhadap Allah Swt (HablumminAllah)
sesama manusia (hablumminannas), dirinya sendiri dan alam sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar