Sabtu, 19 April 2014

Reproduksi Aseksual Buatan pada Tumbuhan



Reproduksi aseksual buatan atau perkembangbiakan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Perkembangbiakan aseksual buatan yang telah dipraktekan pada dasarnya adalah menyetek. Contoh yang lain adalah mencangkok, merunduk, menyambung, dan menempel. Menyetek, mencangkok, dan merunduk merupakan cara pembiakan yang melibatkan satu individu tumbuhan, sedangkan menyambung dan menempel melibatkan dua individu tumbuhan. Menempel dan menyambung tidak memperbanyak tanaman, namun menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda pada satu individu tanaman. Perbanyakan tanaman dengan cara menyetek dan mencangkok menggunakan potongan organ atau jaringan yang relatif besar, maka cara perbanyakan ini disebut juga “makropropogasi”.
Menyetek
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat disetek adalah daun, tangkal daun, ranting, batang, akar, dan pucuk. Tumbuhan bunga violces dapat disetek melalui setek tangkai daun beserta helaiannya. Setek daun yang lain misalnya pada daun begonia dan lidah mertua (Sanseviera trifasciata). Daun tanaman yang akan disetek ini dipotong kecil-kecil, atau pertulangan daunnya dilukai. Potongan daun yang kecil cukup diletakkan di atas tanah. Tumbuhan yang dapat diperbanyak dengan setek batang misalnya kamboja jepang, bugenvil, mawar, bunga sepatu, dan ketela pohon. Setek pucuk dapat dilakukan pada pucuk tanaman teh yang mempunyai satu mata tunas saja.
Mencangkok
Mencangkok adalah mengupayakan tumbuhnya akar pada cabang atau ranting tumbuhan. Caranya, kulit batang dikerat, hingga terpotong, floem dibuang. Bagian kayu tetap dipertahankan sehingga zat-zat mineral dan air dapat dialirkan dari akar ke daun. Akan tetapi zat-zat makanan tidak dapat diangkut dari daun ke bagian tubuh lainnya karena kulitnya terkerat/terpotong. Akibatnya bahan makanan itu menumpuk di tempat keratin, kemudian tumbuhlah akar tanaman.
Merunduk
Merunduk adalah menyentuhkan ranting atau cabang tanaman ke tanah, kemudian ditimbun tanah. Dari bagian yang tertimbun tanah akan tumbuh akar-akar, kemudian muncul akar. Jika akar sudah kuat maka batang yang menghubungkan dengan induknya dapat dipotong. Tanaman yang biasa dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya ialah anyelir dan selada air.
Menempel
Menempel atau okulasi adalah menambahkan bagian mata tunas tumbuhan ke tumbuhan lain agar tumbuh menjadi tunas yang baru. Okulasi dilakukan untuk menggabungkan dua sifat unggul yang berbeda sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Tanaman bagian bawah yang dipertahankan akarnya disebut onderstam (bahasa Belanda) atau rootstock (bahasa Inggris).  Biasanya onderstam (bahasa Belanda) atau rootstock (bahasa Inggris). Biasanya onderstam adalah tanaman yang memiliki perakaran kuat. Tanaman ini ditempeli dengan mata tunas tanaman yang memiliki sifat unggul yang lain. Misalnya, pohon jeruk yang memiliki akar kuat tetapi buahnya kurang disukai, ditempeli dengan mata tunas tumbuhan yang menghasilkan buah yang manis. Dari mata tunas tadi muncul tunas tanaman jeruk, yang akan menghasilkan buah yang manis.
Menyambung
Tujuan menyambung sama dengan menempel, yaitu menggabungkan dua sifat tanaman. Misalnya, pada ketela pohon mukibat. Mukibat adalah nama orang Indonesia yang berhasil menyambungkan dua jenis ketela pohon. Sebagai batang bawah (onderstam) adalah ketela pohon biasa yang dapat menghasilkan singkong yang lebat akarnya. Sebagai batang atas (entres) adalah ketela pohon karet yang rimbun banyak daunnya. Karena itu ketela ini memiliki laju fotosintesis yang tinggi. Jadi, batang bagian atas digunakan untuk memproduksi bahan makanan. Bahan makanan yang terbentuk disimpan di akar batang onderstam.
Selain ketela pohon, beberapa jenis tanaman yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat, misalnya dalam satu family, juga dapat disambungkan. Misalnya sambungan antara pokok dengan terung (sama-sama anggota familia Solanaceae), dan jambu biji dengan jambu sukun (Myrtacea).
Prinsip kerja menyambung adalah melukai masing-masing cabang yang akan disambungkan. Selanjutnya, bagian yang terluka tadi dilekatkan satu sama lainnya lalu diikat. Selang beberapa waktu kemudian (2-3 bulan), ikatan dilepas. Jika sambungan berhasil, maka kedua bagian yang disambungkan tadi akan menyatu menjadi satu individu baru.

Sumber : Biologi SMU Kelas 2 Semester , Istamar Syamsuri, dkk. Erlangga

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...