Rabu, 16 April 2014

Perubahan




Perkembangan mengandung perubahan-perubahan, tetapi bukan bararti setiap perubahan bermakna perkembangan. Perubahan-perubahan itu tidak pula mempengaruhi proses perkembangan seseorang dengan cara yang sama. Perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana ia hidup. Untuk mencapai tujuan ini, realisasi diri atau yang biasanya disebut “aktualisasi diri” merupakan faktor yang sangat penting. Tujuan ini dapat dianggap sebagai suatu dorongan untuk melakukan sesuatu yang tepat, untuk menjadi manusia seperti yang diinginkan baik secara fisik maupun psikis.
Bagaimana manusia mengungkapkan dorongan ini, sangat bergantung pada kemampuan-kemampuan bawaan dan latihan yang diperoleh, tidak hanya selama masa anak-anak, tetapi juga saat usianya meningkat dan sampai pada saat ia menjumpai tekanan-tekanan yang lebih besar untuk menyesuaikan diri dengan harapan-harapan masyarakat.
Realisasi diri memainkan peranan penting dalam kesehatan jiwa seseorang. Orang yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik secara pribadi dan sosial, akan mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan minat dan keinginannya dengan cara-cara yang memuaskan dirinya. Namun pada saat yang sama, ia harus menyesuaikan dengan standar-standar yang diakui bersama. Kurangnya kesempatan untuk mengaktualisasikan diri, akan menimbulkan kekecewaan dan sikap-sikap negatif terhadap orang lain, dan terhadap kehidupan pada umumnya.
Secara garis besarnya, perubahan-perubahan yang terjadi dalam perkembangan itu dapat dibagi ke dalam empat bentuk, yaitu:
1.      Perubahan dalam ukuran besarnya
Perubahan-perubahan dalam bentuk dan ukuran ini terlihat dalam pertumbuhan jasmani dan perkembgnan mental seseorang. Setiap tahun seorang anak tumbuh menjadi dewasa, tinggi dan berat badannya bertambah, kecuali jika keadaan yang tidak normal mempengaruhinya, maka akan terjadi berbagai penyimpangan dalam pertumbuhannya.
Perkembangan mental pun akan menunjukkan kemajuan yang sama, seperti terlihat pada semakin meningkat dan bertambahnya perbendaharaan kosakata setiap tahunnya, kemampuannya dalam berpikir, mengingat, mengecap, dan menggunakan sesuatu yang berlangsung selama masa perkembangannya dari tahun ke tahun.
2.      Perubahan-perubahan dalam proporsi
Pertumbuhan fisik tidaklah terbatas pada perubahan-perubahan ukuran, tetapi juga pada proporsi. Anak bukanlah sekadar manusia dewasa dalam bentuk kecil, melainkan keseluruhan tubuhnya menunjukkan proporsi-proporsi yang berbeda dengan orang dewasa. Hal ini terbukti apabila tubuh seorang bayi dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Kemudian ketika anak mencapai usia pubertas, baru proporsi-proporsi tubuhnya mulai menyerupai orang dewasa.
Perubahan-perubahan proporsi juga tampak dalam perkembangan mental. Pada anak-anak, imajinasinya sangat bercorak atau diwarnai fantastik, sangat jauh dari kenyataan. Secara berangsur-angsur dan bertahap, unsur-unsur fantastik itu mulai menjurus ke arah yang lebih realistik. Perubahan-perubahan juga terjadi pada minat-minat dalam diri anak. Mula-mula minat itu tertuju pada dirinya sendiri dan pada mainannya. Secara berangsur-angsur, minat anak itu mulai beralih ke anak lain atau teman-temannya, serta pada aktivitas kelompok anak usia sebayanya. Kemudian dalam usia adolesen, minat dan perhatiannya mulai tertuju pada anggota kelompok remaja yang berlainan jenis, pada pakaian, dan sebagainya.
3.      Hilangnya bentuk atau ciri-ciri lama
Jenis perubahan ketiga yang terjadi dalam perkembangan individu adalah hilangnya bentuk dan ciri-ciri tertentu. Di antara ciri-ciri fisik, terlihat secara berangsur hilangnya kelenjar kanak-kanak (thymus gland) yang terletak di leher, kelenjar pineal pada otak, reflek-reflek tertentu, rambut, gigi dengan hilangnya gigi anak-anak. Sementara itu, ciri-ciri mental di antaranya terlihat dalam perkembangan bicaranya, impuls-impuls gerakan yang kekanak-kanakan sebelum berpikir, bentuk-bentuk gerakan bayi, seperti merangkak, merambat, perkembangan penglihatannya yang semakin tajam atau pengindraan lainnya, terutama yang berkaitan dengan rasa dan bau atau penciuman.
4.      Timbul atau lahirnya bentuk atau ciri-ciri baru
Dengan menghilangnya bentuk dan ciri-ciri lama yang tidak berdaya guna lagi, timbulah ciri-ciri dan bentuk perubahan-perubahan fisik dan mental yang baru. Beberapa perubahan itu terjadi antara lain melalui belajar, tetapi kebanyakan daripadanya dihasilkan dari atau karena terjadinya proses kematangan yang pada saat lahir belum sepenuhnya dapat berkembang. 
Di antara ciri dan bentuk pertumbuhan fisik yang sangat penting adalah tumbuhnya gigi pertama dan kedua yang terlihat jelas pada masa kanak-kanak memasuki masa remaja. Sedangkan ciri dan bentuk perkembangan mental ialah tumbuhnya rasa ingin. Khususnya yang berkenaan dengan masalah-masalah seks, desakan/dorongan seks, pengetahuan dan nilai-nilai moral, keyakinan/kepercayaan agama, bentuk-bentuk bahasa yang berbeda.

Sumber :
Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Desmita, Rosdakarya

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...