Rabu, 25 Juni 2014

Gambaran Umum tentang Aspek-Aspek Perkembangan Peserta Didik

Gambaran Umum tentang Aspek-Aspek Perkembangan Peserta Didik

Perkembangan peserta didik adalah mata kuliah yang mempelajari aspek-aspek perkembangan individu yang berada pada tahap usia sekolah dasar dan sekolah menengah. Mata kuliah ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa calon guru tentang perkembangan peserta didik, sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa yang dihadapinya.

Secara umum perkembangan peserta didik dapat dikelompokkan ke dalam tiga aspek perkembangan, yaitu perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial.

Perkembangan aspek fisik
Perkembangan fisik atau yang disebut atau yang disebut juga pertumbuhan biologis (biological growth) meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon, dll.), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).

Perkembangan aspek kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yang semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Perkembangan kognitif ini meliputi perubahan pada aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pemikiran, ingatan, keterampilan berbahasa, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan menilai dan memikirkan lingkungannya.

Perkembangan Aspek Psikososial
Perkembangan psikososial adalah proses perubahan kemampuan-kemampauan peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang lebih luas. Dalam proses perkembangan ini peserta didik diharapkan mengerti orang lain, yang berarti mampu menggambarkan ciri-cirinya, mengenali apa yang dipikirkan dirasakan dan diinginkan serta dapat menempatkan diri pada sudut pandang orang lain, tanpa kehilangan dirinya sendiri, meliputi perubahan pada relasi individu dengan orang lain, perubahan pada emosi dan perubahan kepribadian.

Karakteristik Umum Perkembangan Peserta Didik

Secara umum, buku ini mengetengahkan kajian psikologi perkembangan, yang secara khusus membahas perkembangan anak usia sekolah (SD) dan remaja (SMP & SMA). Aspek-aspek perkembangan yang dibahas dalam buku ini secara garis besarnya meliputi perkembangan fisik-motorik dan otak, perkembangan kognitif, dan perkembangan sosioemosional. Masing-masing aspek perkembangan dihubungkan dengan pendidikan, sehingga para guru diharapkan mampu memberikan layanan pendidikan atau pertumbuhan strategi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik perkembangan tersebut.

Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar (SD)

Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada pembagian tahapan perkembangan anak, berarti anak usia sekolah berada dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun).

Anak-anak usia sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Ia senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.

Menurut Havighurst, tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi:
1.      Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik.
2.      Membina hidup sehat.
3.      Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.
4.      Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.
5.      Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat.
6.      Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif.
7.      Mengembangkan kata hati, moral dan nilai-nilai.
8.      Mencapai kemandirian pribadi.

Dalam upaya mencapai setiap tugas perkembangan tersebut, guna dituntut untuk memberikan bantuan berupa:
1.      Menciptakan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik.
2.      Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya, sehingga kepribadian sosialnya berkembang.
3.      Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman yang konkret atau langsung dalam membangun konsep.
4.      Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai-nilai, sehingga siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan menjadi pegangan bagi dirinya.

Karakteristik Anak Usia Sekolah Menengah (SMP)

Dilihat dari tahapan perkembangan yang disetujui oleh banyaknya ahli, anak usia sekolah menengah (SMP)
Dilihat dari tahapan perkembangan yang disetujui oleh banyak ahli, anak usia sekolah menengah (SMP) berada pada tahap perkembangan pubertas (10-14 tahun). Terdapat sejumlah karakterisitik yang menonjol pada anak usia SMP ini, yaitu:
1.      Terjadinya ketidakseimbangan proporsi tinggi dan berat badan.
2.      Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder.
3.      Kecenderungan ambivalensi, antara keinginan menyendiri dengan keinginan bergaul, serta keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orangtua.
4.      Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.
5.      Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan.
6.      Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
7.      Mulai mengembangkan standar dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai dengan dunia sosial.
8.      Kecenderungan minat dan pilihan karer relatif sudah lebih jelas.

Adanya karakteristik anak usia sekolah menengah yang demikian, maka guru diharapkan untuk:
1.      Menerapkan model pembelajaran yang memisahkan siswa pria dan wanita ketika membahas topik-topik yang berkenaan dengan anatomi dan fisiologi.
2.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan hobi dan minatnya melalui kegiatan-kegiatan yang positif.
3.      Menerapkan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual atau kelompok kecil.
4.      Meningkatkan kerja sama dengan orangtua dan masyarakat untuk mengembangkan potensi siswa.
5.      Tampil menjadi teladan yang baik bagi siswa.
6.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bertanggung jawab.  

Karakteristik Anak Usia Remaja (SMP/SMA)

Masa remaja (12-21 tahun) merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Masa remaja sering dikenal dengan masa pencarian jati diri (ego identity). Masa remaja ditandai dengan sejumlah karakteristik penting, yaitu:
1.      Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya
2.      Dapat menerima dan belajar sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
3.      Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif.
4.      Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya.
5.      Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuannya.
6.      Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak.
7.      Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara.
8.      Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
9.      Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku
10.  Mengembangkan wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas.

Berbagai karakteristik perkembangan masa remaja tersebut, menuntut adanya pelayanan pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat dilakukan guru, di antaranya:
1.      Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya penyimpangan seksual dan penyalahagunaan narkotika.
2.      Membantu siswa mengembangkan sikap apresiatif terhadap postur tubuh atau kondisi dirinya.
3.      Menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakatnya, seperti sarana olah raga, kesenian, dan sebagainya.
4.      Memberikan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
5.      Melatih siswa mengembangkan resiliensi, kemampuan bertahan dalam kondisi sulit dan penuh godaan.
6.      Menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berpikir kritis, reflektif, dan positif.
7.      Membantu siswa mengembangkan etos kerja yang tinggi dan sikap wiraswasta.
8.      Memupuk semangat keberagamaan siswa melalui pembelajaran agama terbuka dan lebih toleran.
9.      Menjalin hubungan yang harmonis dengan siswa, dan bersedia mendengarkan segala keluhan dan problem yang dihadapinya.

Masing-masing karakteristik perkembangan peserta didik sebagaimana disebutkan di atas, akan diuraikan secara lebih luas dalam bab-bab selanjutnya.

Sumber : Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Desmita

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...