Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan
Dalam pembahasan
sebelumnya dijelaskan bahwa perkembangan tiap-tiap individu tidak sama. Hal ini
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor. Secara garis besarnya, faktor-faktor
tersebut dapat dibedakan atas tiga faktor; yaitu 1) faktor yang berasal dari
dalam diri individu, 2) faktor yang berasal dari luar diri individu, dan 3)
faktor-faktor umum. Untuk lebih jelasnya ketiga faktor tersebut berikut akan
penulis uraikan.
Faktor-faktor
yang Berasal Dari Dalam Diri Individu
Semenjak dari dalam
kandungan, janin tumbuh menjadi besar dengan sendirinya, dengan kodrat-kodrat
yangdikandungnya sendiri. Di antara faktor-faktor di dalam diri yang sangat
berpengaruh terhadap perkembangan individu adalah:
Bakat
atau pembawaan
Anak dilahirkan dengan
membawa bakat-bakat tertentu. Bakat ini dapat diumpamakan sebagai bibit
kesanggupan atau bibit kemungkinan yang terkandung dalam diri anak. Setiap
individu memiliki bermacam-macam bakat sebagai pembawaannya, seperti bakat
musik, seni, agama, akal yang tajam dan sebagainya. Anak yang mempunyai bakat
musik misalnya, niscaya minat dan perhatiannya akan sangat besar terhadap
musik. Ia akan mudah mempelajarinya, mudah mencapai kecakapan-kecapan yang
berhubungan dengan musik. Ia dapat mencapai kemajuan dalam bidang musik, bahkan
mungkin mencapai prestasi luar biasa, seperti ahli musik, pencipta lagu,
apabila didukung oleh pendidikan dan lingkungan yang memadai, sebab bakat hanya
berarti kemungkinan, bukan berarti keharusan. Dengan demikian jelaslah
bahwa bakat atau pembawaan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan individu.
Sifat-sifat
keturunan
Sifat-sifat keturunan
yang individu dipusakai dari orangtua atau nenek moyang dapat berupa fisik dan
mental. Mengenai fisik misalnya bentuk muka (hidung), bentuk badan, suatu
penyakit. Sedangkan mengenai mental misalnya sifat pemalas, sifat pemarah, pendiam,
dan sebagainya. Dengan demikian jelaslah bahwa sifat-sifat keturunan ikut
menentukan perkembangan seseorang. Meskipun demikian, karena sifat-sifat
keturunan seumpama bibit, yang tumbuhnya dapat dipengaruhi dan dipupuk ke arah
yang baik atau yang buruk, maka ini berarti bahwa pendidikan dan lingkungan
dapat menghambat tumbuhnya sifat-sifat yang buruk dan mengembangkan sifat-sifat
yang baik.
Dorongan
dan instink
Dorongan adalah kodrat
hidup yang mendorong manusia melaksanakan sesuatu atau bertindak pada saatnya.
Sedangkan instink atau naluri adalah kesanggupan atau ilmu tersembunyi yang
menyuruh atau membisikkan kepada manusia bagaimana cara-cara melaksanakan
dorongan batin. Dengan perkataan lain, instink adalah suatu sifat yang dapat
menimbulkan perbuatan yang menyampaikan pada tujuan tanpa didahului dengan
latihan. Kemampuan instink ini pun merupakan pembawaan sejak lahir, yang dalam
psikologi kemampuan instink ini termasuk kapabilitas yaitu kemampuan berbuat
sesuatu dengan tanpa melalui belajar. Jenis-jenis tingkah laku manusia yang
digolongkan instink ini ialah:
a) Melarikan
diri (flight) karena perasaan takut (fear)
b) Menolak
(replsion), karena jijik (disgis)
c) Ingin
tahu (curiosity) karena menakjubkan
sesuatu (wonder)
d) Melawan
(pugnacity) karena kemarahan (anger)
e) Merendahkan
diri (self abasement) karena perasaan
mengabdi (subjection)
f) Menonjolkan
diri (self assertion) karena adanya
harga diri atau manja (elation)
g) Orangtua
(parental) karena perasaan halus budi
(tender)
h) Berkelamin
(sexual) karena keinginan mengadakan
reproduksi
i)
Berkumpul (acquisition) karena keinginan untuk
mendapatkan sesuatu yang baru
j)
Mencapai sesuatu
(quistion) karena ingin bergaul/
bermasyarakat.
k) Membangun
sesuatu (construction) karena
mendapatkan kemajuan.
l)
Menarik
perhatian orang lain (appeal) karena
ingin diperhatikan oleh orang lain.
Tiap anak dilahirkan
dengan dorongan-instink yang dikandung di dalam jiwanya. Ada dorongan yang
selama perkembangan berlangsung atau selama hidup manusia aktif terus
mempengaruhi hidup kejiwaan, seperti dorongan mempertahankan diri, dorongan
seksuil, dan dorongan sosial. Dorongan mempertahankan diri misalnya tampak pada
bayi ketika mencari makanan. Dengan instink yang dimilikinya ia berusaha
mencari susu ibunya, sehingga memperoleh makanan untuk mempertahankan hidupnya.
Dorongan dan instink ini juga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan
individu.
Sumber : Psikologi
Perkembangan Peserta Didik, Desmita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar