Rabu, 25 Juni 2014

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan I Faktor-faktor yang Berasal Dari Dalam Diri Individu

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Dalam pembahasan sebelumnya dijelaskan bahwa perkembangan tiap-tiap individu tidak sama. Hal ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor. Secara garis besarnya, faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas tiga faktor; yaitu 1) faktor yang berasal dari dalam diri individu, 2) faktor yang berasal dari luar diri individu, dan 3) faktor-faktor umum. Untuk lebih jelasnya ketiga faktor tersebut berikut akan penulis uraikan.

Faktor-faktor yang Berasal Dari Dalam Diri Individu

Semenjak dari dalam kandungan, janin tumbuh menjadi besar dengan sendirinya, dengan kodrat-kodrat yangdikandungnya sendiri. Di antara faktor-faktor di dalam diri yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan individu adalah:

Bakat atau pembawaan
Anak dilahirkan dengan membawa bakat-bakat tertentu. Bakat ini dapat diumpamakan sebagai bibit kesanggupan atau bibit kemungkinan yang terkandung dalam diri anak. Setiap individu memiliki bermacam-macam bakat sebagai pembawaannya, seperti bakat musik, seni, agama, akal yang tajam dan sebagainya. Anak yang mempunyai bakat musik misalnya, niscaya minat dan perhatiannya akan sangat besar terhadap musik. Ia akan mudah mempelajarinya, mudah mencapai kecakapan-kecapan yang berhubungan dengan musik. Ia dapat mencapai kemajuan dalam bidang musik, bahkan mungkin mencapai prestasi luar biasa, seperti ahli musik, pencipta lagu, apabila didukung oleh pendidikan dan lingkungan yang memadai, sebab bakat hanya berarti kemungkinan, bukan berarti keharusan. Dengan demikian jelaslah bahwa bakat atau pembawaan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan individu.

Sifat-sifat keturunan
Sifat-sifat keturunan yang individu dipusakai dari orangtua atau nenek moyang dapat berupa fisik dan mental. Mengenai fisik misalnya bentuk muka (hidung), bentuk badan, suatu penyakit. Sedangkan mengenai mental misalnya sifat pemalas, sifat pemarah, pendiam, dan sebagainya. Dengan demikian jelaslah bahwa sifat-sifat keturunan ikut menentukan perkembangan seseorang. Meskipun demikian, karena sifat-sifat keturunan seumpama bibit, yang tumbuhnya dapat dipengaruhi dan dipupuk ke arah yang baik atau yang buruk, maka ini berarti bahwa pendidikan dan lingkungan dapat menghambat tumbuhnya sifat-sifat yang buruk dan mengembangkan sifat-sifat yang baik.

Dorongan dan instink
Dorongan adalah kodrat hidup yang mendorong manusia melaksanakan sesuatu atau bertindak pada saatnya. Sedangkan instink atau naluri adalah kesanggupan atau ilmu tersembunyi yang menyuruh atau membisikkan kepada manusia bagaimana cara-cara melaksanakan dorongan batin. Dengan perkataan lain, instink adalah suatu sifat yang dapat menimbulkan perbuatan yang menyampaikan pada tujuan tanpa didahului dengan latihan. Kemampuan instink ini pun merupakan pembawaan sejak lahir, yang dalam psikologi kemampuan instink ini termasuk kapabilitas yaitu kemampuan berbuat sesuatu dengan tanpa melalui belajar. Jenis-jenis tingkah laku manusia yang digolongkan instink ini ialah:

a)      Melarikan diri (flight) karena perasaan takut (fear)
b)      Menolak (replsion), karena jijik (disgis)
c)      Ingin tahu (curiosity) karena menakjubkan sesuatu (wonder)
d)     Melawan (pugnacity) karena kemarahan (anger)
e)      Merendahkan diri (self abasement) karena perasaan mengabdi (subjection)
f)       Menonjolkan diri (self assertion) karena adanya harga diri atau manja (elation)
g)      Orangtua (parental) karena perasaan halus budi (tender)
h)      Berkelamin (sexual) karena keinginan mengadakan reproduksi
i)        Berkumpul (acquisition) karena keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang baru
j)        Mencapai sesuatu (quistion) karena ingin bergaul/ bermasyarakat.
k)      Membangun sesuatu (construction) karena mendapatkan kemajuan.
l)        Menarik perhatian orang lain (appeal) karena ingin diperhatikan oleh orang lain.

Tiap anak dilahirkan dengan dorongan-instink yang dikandung di dalam jiwanya. Ada dorongan yang selama perkembangan berlangsung atau selama hidup manusia aktif terus mempengaruhi hidup kejiwaan, seperti dorongan mempertahankan diri, dorongan seksuil, dan dorongan sosial. Dorongan mempertahankan diri misalnya tampak pada bayi ketika mencari makanan. Dengan instink yang dimilikinya ia berusaha mencari susu ibunya, sehingga memperoleh makanan untuk mempertahankan hidupnya. Dorongan dan instink ini juga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan individu.    
     
Sumber : Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Desmita

Tidak ada komentar:

Kisah Mata Air Keabadian

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali ra. Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada d...