A. Pengertian Bimbingan
Bimbingan terjemahan dari guidance dalam bahasa inggris, secara harfiah istilah guidance dari akar kata guide yang berarti :
· Mengarahkan (to direct)
· Memandu (to pilot)
· Mengelola (to manage)
· Menyetir (to steer)
B. Tujuan Bimbingan
Tujuan pemberian layanan bimbingan ialah agar individu dapat :
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier, serta kehidupan pada masa yang akan datang.
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, serta lingkungan kerjanya, dan
4. Mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, dan lingkungan kerjanya.
C. Fungsi Bimbingan
1. Pemahaman
Yaitu membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama)
2. Preventif
Yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak di alami oleh peserta didik.
3. Pengembangan
Yaitu konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa.
4. Perbaikan (penyembuhan)
Yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif
5. Penyaluran
Merupakan fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih dan memantapkan penguasaan karier atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam pelaksanaan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam ataupun di luar lembaga pendidikan.
6. Adaptasi
Yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan individu (siswa).
7. Penyesuaian
Yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu (siswa) agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.
Prinsip-prinsip Bimbingan
1. Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu (guidance is for all individuals)
2. Bimbingan bersifat individualisasi
3. Bimbingan menekankan kepada hal yang positif
4. Bimbingan merupakan usaha bersama
5. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan
6. Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan
Pengertian Konseling
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Tujuan Konseling
1. Mengadakan perubahan perilaku pada diri klien sehingga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan. Khusus di sekolah, Boy dan Piece menyatakan bahwa tujuan konseling adalah membantu siswa menjadi lebih matang dan lebih mengaktualisasikan dirinya, membantu siswa maju dengan cara yang positif, membantu dalam sosialisasi siswa dengan memanfaatkan sumber-sumber dan potensinya sendiri
2. Memelihara dan mencapai kesehatan mental yang positif. Jika hal ini tercapai, maka individu mencapai integrasi, penyesuaian, dan identifikasi positif dengan yang lainnya.
3. Penyelesaian masalah. Hal ini berdasarkan kenyataan, bahwa individu-individu yang mempunyai masalah tidak mampu menyelesaikan sendiri masalah yang di hadapinya.
4. Mencapai keefektivan pribadi. Sehubungan dengan ini, Blocher mengatakan bahwa yang di maksud dengan pribadi yang efektif adalah pribadi yang sanggup memperhitungkan diri, waktu, dan tenaganya serta bersedia memikul resiko-resiko ekonomis, psikologis, dan fisik.
5. Mendorong individu mampu mengambil keputusan yang penting bagi dirinya. Disini jelas bahwa pekerjaan konselor bukan menentukan keputusan yang harus di ambil oleh klien atau memilih alternatif dari tindakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar